Tradisi Budaya Sastra Masyarakat Melayu Rokan Hulu "Cito (Bercerita)"
LenggokMedia.com.--Cito adalah salah satu Tradisi Budaya
Masyarakat Melayu sastra berbentuk lisan yang berada di
kota Rokan Hulu. Cito juga diartikan seseorang yang menyampaikan
sebuah cerita atau lebih dari satu cerita kepada orang lain. Cito atau
bercerita itu ketika si tukang cito sedang berkumpul dengan teman sebaya atau
anak bujang (muda) saat sedang istirahat. Pada zaman dulu cito itu selalu ada
setiap hari, karna anak bujang tak pernah bosan mendengarnya dan selalu
dihantui rasa penasaran cerita apa yang disampaikan si tukang cito selanjutnya.
Cito hanya cerita singkat yang penuh nasehat dan hikmah. Orang
rela kelaparan untuk mendengar cerita dari si tukang cito. Karena cerita yang
menarik dan sangat menghiburlah, banyak orang mendengar cito ini. Bahkan cito menjadi tradisi yang sangat digemari oleh masyarakat melayu Rokan saat itu.
Cito ini diceritakan atau disampaikan oleh laki-laki maupun perempuan.
Cito ini berisi cerita tentang nasihat kehidupan, cerita alam,
cerita hewan, makhluk gaib, makhluk halus, cerita tentang manusia, cerita
tentang bangsawan, cerita percintaan, lalu ditambah cerita lucu dan menghibur,
dan cerita mengandung nilai edukasi dan keagamaan.
Cito ini berkembang di seluruh kampung melayu yang ada di Kabupaten Rokan Hulu. Kampung Muara Rumbai (Rambah Hilir) salah satu tempat berkembangnya
cito ini dan seluruh Kampung di Rokan Hulu.
Cito yang terkenal yaitu cerita nasehat, cerita kehidupan, cerita tentang keagamaan, cerita serombau, cerita Muara Rumbai dan cerita lainnya yang mengandung edukasi dan nilai keagamaan.
Sumber :
1. Wawancara langsung dengan bapak irwan toni
2. Wawancara langsung dengan ibu ita
Penulis: Reski Alfajri
Posting Komentar untuk "Tradisi Budaya Sastra Masyarakat Melayu Rokan Hulu "Cito (Bercerita)""
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.