Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mengenal Berudah dan Perkembangannya Oleh Reski Alfajri

 MENGENAL BERUDAH DAN PERKEMBANGANNYA


Dalam masyarakat melayu khususnya di Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Berudah ini dikenal sebagai salah satu kesenian Sastra Lisan. Berudah adalah nama sekelompok orang yang memainkan seni sastra lisan yang dikenal oleh masyarakat melayu ini. Di desa tepatnya di Kecamatan Rambah Hilir ada sebuah grub berudah yang bernama Nurul Mubin. Grub Nurul Mubin ini sudah sering tampil di berbagai acara seperti acara pernikahan, sunatan, aqikah, cukur rambut, dan acara adat lainnya. Grub berudah Nurul Mubin ini juga sering menjuarai acara festival budaya daerah di Rokan Hulu, juara 1 lomba tingkat Kecamatan dan juara lomba tingkat Kabupaten. Dan grub berudah Nurul Mubin ini pernah mengikuti festival budaya di Kabupaten Kuansing. Sekarang karena pademi COVID-19, tidak ada acara lomba dan bahkan acara adat juga tidak ada.

Berudah adalah kesenian yang sering dimainkan oleh masyarakat melayu ketika acara adat. Sedangkan nama alat yang dimainkan itu bernama robano, selain robano, ada buku sholawat berzanji yang di bacakan ketika penampilan grub berudah itu. Robano yaitu sebuah alat musik yang mirip dengan rebana yang berukuran besar. Robano juga berbeda dengan rebana, karna robano terbuat dari batang kayu yang di ukir menjadi bentuk lingkaran kayu, dan kulit sapi yang digunakan untuk menghasilkan suara yang dibuat khusus. Kulit sapi yang kering itu diikat dengan rotan pada lingkaran kayu. Dan robano pun di hias dan di beri nama grub atau tulisan arab lainnya.


Berudah merupakan sebuah alat musik yang terkenal di daerah Kabupaten Rokan Hulu Negeri seribu suluk ini. Berudah ini bisa dimain oleh satu orang bahkan sampai 10 orang atau lebih. Orang melayu sangat menghormati alat musik ini, karena alat musik ini digunakan disetiap acara adat dan acara penting lainnya. Alat musik ini dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa dan dimainkan oleh bapak-bapak juga para ibu-ibu dan tak mau ketinggalan juga, remaja dan pemuda juga ikut berpartisipasi.

Salah satu sekolah yang belajar berudah yaitu sekolah Menegah Atas Negeri 3 Rambah Hilir (SMA Negeri 3 Rambah Hilir). Sekolah SMA Negeri 3 Rambah Hilir ini mengajak siswanya belajar berudah melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Itu semua salah satu bentuk kepedulian terhadap kelestarian budaya di Kabupaten Rokan Hulu. Dan bagi orang tua serta siswa SMP yang ingin belajar budaya daerah di Rokan Hulu ini, sangat cocok untuk menimba ilmu seni dan budaya di sekolah SMA Negeri 3 Rambah Hilir.

Banyak budaya di Rokan Hulu ini yang layu dan tak dipandang lagi. Karna perkembangan zaman dan juga teknologi masa sekarang, salah satu penyebabnya banyak budaya di Rokan Hulu ini yang tak digemari lagi. Pemerintah juga berupaya untuk melestarikan budaya daerah di setiap Kabupaten kota hingga ke pelosok desa. Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu, khususnya orang melayu kini berjuang untuk melestarikan budaya yang ada di Rokan Hulu, salah satu upaya yaitu membuat sanggar belajar burudah untuk anak-anak.


Penulis  Reski Alfajri.



Posting Komentar untuk "Mengenal Berudah dan Perkembangannya Oleh Reski Alfajri"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.