Laksamana Muhammad Cheng Hoo, Bukti Sejarah Penyebaran Islam dari China di Kota Batam
Bagian 2
Saat kembali ke hotel, aku masih menangis tersedu-sedu, merasakan kasih sayang Allah yang maha mengabulkan setiap doa hamba-hambanya, ingatanku tentang Masjid Muhammad Cheng Hoo masih menghiasi seluruh pikiran dan jiwaku.
Gambar : Keindahan Masjid Muhammad Cheng Hoo masih membekas dalam ingatan ku |
Aku masih terus searching di Google, Bagaimana Laksamana Muhammad Cheng Hoo berhasil datang ke Batam? Kemudian meninggalkan jejak-jejak ajaran Islam di Batam? Sungguh selama aku jadi siswa mulai dari SD, SMP dan SMA, aku mengenal Laksamana Cheng Hoo sebagai penjelajah lautan yang ulung, dan belum pernah membaca buku mengenai beliau singgah di kota Batam.
(Gambar : Masjid Muhammad Cheng Hoo di Batam diambil dari samping) |
Sang resepsionis menjawab “Laksamana Cheng Hoo berlabuh tidak jauh dari sini, hanya sekitar 3 menit berjalan kaki, namanya Pelabuhan Pancung Cheng Ho”
Mendengar hal itu membuat aku semakin bersemangat, apalagi hari ini, hari Minggu pagi, biasanya aku jogging pagi. Kemudian aku pamit, segera pergi menuju tempat tersebut.
Benar saja, belum sampai 2 menit aku berjalan kaki, sudah terlihat patung megah Muhammad Cheng Hoo di ujung jalan.
(Gambar : Patung Muhammad Cheng Hoo di Bengkong, Batam) |
(Gambar : Reflika Kapal Laksamana Cheng Hoo di pelabuhan Pancung Cheng Hoo) |
Setelah puas swafoto dan keliling sekitar kapal, aku masih teringat akan Masjid Cheng Hoo. Kakiku melangkah menuju Golden City Batam, disana beberapa orang lari pagi dan senam, langkahku terus menelusuri jalan menuju mesjid itu, sepertinya hatiku betul-betul terpaut erat dengan masjid itu.
(Gambar : Pemandangan pagi hari di Golden City Batam) |
Ketika aku datang, aku melihat seorang lelaki yang sudah berumur membersihkan mesjid. Aku datang dari arah belakang. Setelah mengucapkan salam, aku menyapa beliau.
“Selamat pagi bapak, boleh saya masuk, saya mau ambil photo masjid untuk buat artikel”
“Walaikum Salam, kalau boleh tahu, dari media mana ya?” tanya beliau penuh intelijen.
“Saya dari Lenggok Media pak” Balasku
“Masuklah” jawabnya dibarengi senyuman.
Setelah puas mengambil photo dari berbagai sudut, aku segera pamit pada beliau.
Kemudian aku menyeberangi jalan, lalu menaiki tangga diruko seberang jalan. Kemudian membidik lagi beberapa photo kearah mesjid.
(Gambar : Masjid Muhammad Cheng Hoo dari seberang jalan) |
Matahari mulai bersinar, aku paling suka menikmati cahaya pagi, sambil berjalan ke samping Masjid, yang merupakan Pasar UKM Cheng Ho. Disana aku memasuki sebuah restoran lalu makan nasi goreng.
Eh iya. Kebiasaanku pagi hari, suka berjalan kaki atau lari pagi sambil bertelanjang kaki. Sepatu aku masukkan dalam tas. Membuat sang pelayan yang mengantar nasi goreng bertanya “Dari mana asal Kakak?”
“Aku dari Riau, Rokan Hulu” Namun beliau bingung menyibak Rokan Hulu dikepalanya. Akhirnya aku mengatakan Pekanbaru.
“Jadi kakak dari Pekanbaru sampai ke Batam gak pake sandal?” pertanyaan beliau membuat aku tersenyum.
“Oh. Pake, cuma saat jogging saya lebih suka tidak pakai sandal” jawabku sambil menunjukkan sepatu yang ada dalam tas. Beliau berlalu sambil kebingungan.
(Gambar : Pasar UKM Cheng Ho) |
Setelah sarapan nasi goreng di Pasar UKM Cheng Ho. Aku kembali ke hotel.
Catatan : Penulisan Cheng Hoo / Cheng Ho. Menurut Wikipedia maupun buku sejarah penulisannya Cheng Ho. Lalu mengapa penulis menulis Cheng Hoo, Penulis mengabil dari papan nama di masjid Cheng Hoo.
(Gambar : Papan nama Masjid Muhammad Cheng Hoo) |
Tamat
Penulis : Arnita Adam
Posting Komentar untuk " Laksamana Muhammad Cheng Hoo, Bukti Sejarah Penyebaran Islam dari China di Kota Batam"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.