Bayang yang Berbisik (Naskah Skenario Pendek karya Safaah Mukaromah)
1. Judul: Bayang yang berbisik
2. Tema: Kehidupan dan kematian
3. Tokoh:
1. Jeni: Seorang gadis berusia 18 tahun yang menginjak bangku kelas dua SMA. Jeni kerap disebut gadis cuek, kucel dan mandiri.
2. Jevano: Orang terkenal disekolahnya karena sebagai Ketua OSIS yang memiliki sifat dingin tetapi penyayang.
3. Jean: Sahabat jevano yang dikenal baik, tetapi tidak menyukai keramaian.
4. Shelina: Seorang wanita berprestasi yang dikenal akrab dengan jeni, keduanya adalah sahabat dekat.
5. Wahyudi: Seorang dokter yang penuh perjuangan dan kesabaran dalam menasehati jeni dalam menghadapi penyakitnya.
6. Ayah Jevano(pak Bram): sosok ayah yang selalu mengikuti perkataan istrinya, tetapi cenderung posesif terhadap anaknya yaitu jevano.
7. Ibu Jevano( Bu Harti): Wanita berusia 40 tahun serta merupakan ibu rumah tangga.
8. Bibi iis(Pembantu Jeni): Orang tua yang dekat dengan jeni dan merupakan bibi atau pembantu dirumah jeni. Bibi memiliki sifat yang baik dan penuh khawatir terhadap jeni.
9. Bu Yani (guru): Seorang guru yang mengajarkan dan mendidik muridnya. Dengan penuh tekun dan rendah hati.
4. Setting:
Tempat: Sekolah, kantin,dan tempat tinggal jeni,jevano,rumah sakit.
Waktu:
Suasana:
5. Alur:
Alur yang digunakan merupakan Alur maju dan alur mundur, karena menceritakan suatu peristiwa kronologis yang terjadi pada masa lalu dan masa yang akan datang.
6. Sinopsis: Seorang Gadis berusia 18 tahun yang menginjak kelas 2 SMA, Gadis yang sering dipanggil songong karena kecuekanya, tetapi mandiri dan pekerja keras.
Jeni memiliki sahabat dekat yang bernama shelina,Namun persahabatan mereka hancur karena jeni menyukai jevano.
Namun semua hanya bayang dan harapan jeni untuk mendapatkan jevano, tidak mungkin pria dingin menyukai cewe cuek dan kucel seperti jeni.
7.Dialog
Bagian 1: "Lingkungan sekolah dan Murid baru"
Scene 1: pandangan jevano terhadap jeni
Pancaran sinar matahari mulai menerangi bumi, Jam menunjukkan pukul 07.00 wib.
Bell sekolah berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai.
Jeni yang tergesah-gesah berlari dari pintu gerbang menuju kelas dikagetkan dengan kemunculan jevano yang tiba-tiba berada dihadapannya.
Jeni: Aduhhh... Bell bunyi, matii terlambat gue.
Jevano:(Sambil melihat kearah jeni yang berlari)
Sambil berkata busett..cakep juga ternyata
Jeni: (Tatapan sinis) apaan sih. Jevano: Maaf aku tadi tidak sengaja melihat kamu, sepertinya kamu sedang buru-buru?
Jeni: (Jeni langsung pergi dan tidak menjawab apa yang dikatakan jevano Sampainya dikelas jeni belum menyadari bahwa pria yang tadi menatapnya adalah murid baru dikelasnya yaitu jevano.
Tidak lama setelah jeni duduk, jevano masuk ke kelas sambil menyapa teman lainya.
Shelina: wahh gantengg banget.
Siapa yang tidak mau sama dia, jika aku yang dekat dia pasti aku tidak bisa tidurr.
Jeni: idih pria sok kayak dia aja direbutin. Yang ada dekat dia emosi terus. (Tidak lama jevano memotong perkataan jeni)
Jevano: heii kamu, cewek sinis. Kenalin aku jevano,aku anak baru di kelas ini.
Jeni :loh..bukanya kamu yang tadi menatapku sampai tak kedip
Jevano: Ya itu akuu..Apakah ada yang beda
Jeni: Beda sikap sama kelakuan tidak ada bedanya.
Shelina: Udah Jen nanti suka Lo sama dia.
Jean: Iyya betul yang dibilang jeni
Jeni: emmm bisa aja kalian Setelah perkenalan jevano, pelajaran dimulai.
Bu Yani : Baik setelah perkenalan tadi, Maka hari ini ibu beri tugas kelompok,dan akan ibu bagikan kelompoknya masing-masing.
Tidak sengaja jevano sekelompok dengan jeni dan shelina.
Shelina: Ciee yang sekelompok sama jevano Awas nanti tambah suka,apalagi cinta.
Jeni: (tangan jeni sambil menutup mulut shelina) apaan si shel kalo ngomong dipikir.
Ting-tong ...bell berbunyi pelajaran telah selesai dan tandanya istirahat.
Jeni dan shelina pergi kekantin dan memesan makanan, tidak lama Jean datang bersama jevano. Ketika Jean memesan minum jevano menyamparin jeni.
Jevano : hallo Jen.
Jadi gimana tugas kita tadi, kapan mau kita kerjakan. Jeni:
gue ngikut kalian aja kapan baiknya.
Shelina: gimana kalau nanti sore kita kerjakan dirumah Lo Jen?..
Jeni: Haa..dirumah gue?. Emang kalian mau,rumahku ga sebagus rumah kalian,juga tidak ada makanan yang bisa dimakan.
Jean: Kalo soal itu jangan dipikirkan Jen,yang penting kita kerjakan,soal makanan nanti biar aku sama jevan yang bawa.
Jevano: Betull yang dibilang Jean ,jadi fiks dirumah Lo ya Jen?.. Jeni: Boleh ..tapi jangan kaget sama rumah gue yaa.
Shelina: Kenapa rumah Lo Jen,perasaan gue biasa aja,cuma Lo sendiri kan dirumah??
Jeni: Gue ga sendiri, ada bibi yang nemeni.
Jevano: Emang orang tua loe kemana Jen?
Jean: ( Jean langsung memukul jevano karena Jean tahu kehidupan jeni).
Shelina: fiks jangan lupa nanti sore yaa..
Scene 2: Halaman rumah jeni
Jean,jevano,dan shelina pun datang kerumah jeni.
(Suasana sunyi dan keheningan dan hanya ada bii Iis dan jeni).
Tokk..tokkk..tokkkk..
Ketukan pintu bunyi,tak lama jeni membukakan pintu dan ternyata teman dan sahabatnya yang datang.
Jeni: Ehh..kalian kukira siapa tadi,sini masukk!!
Jevano: Bagus juga rumah Lo ya Jen. Sayangnya Lo dirumah sendiri.
Bi Iis: Ada siapa mba?.
Jeni: teman jeni bii
Bii Iis: langsung membawakan gelas yang berisi minum dan cemilan ringan yang tidak terlalu banyak. Inii..mbaa minumnya.
Shelina dan Jean: (secara bersamaan) Alah gausah repot repot bii,nanti kalau haus bisa ambil sendiri
Bii Iis: sekali-sekali main kesini masa dibiarin mba.
Tak lama jevano memotong perkataan bibi
Jevano: Jen orang tua Lo kemana? (Bi Iis pun menjawab,melihat jeni yang hanya diam).
Bii Iis: Orang tua jeni sudah 4 tahun lalu mengalami kecelakaan mobil,dan nyawa keduanya tidak bisa diselamatkan. Mendengar perkataan bii Iis jevano langsung minta maaf pada jeni karena tidak mengetahui bahwa kedua orang tua jeni sudah tidak ada.
Shelina: ayok kita mulai ngerjain, jangan cerita aja nanti ga siap siap tugas kita.
Jean :oiya. Kita mulai dari mana
Jeni: Kita bagi tugas yaa biar cepat siap .
Jevano: Iyya Jen, oiya Jen lain kali gantian dirumah gue ya ngerjainnya,biar sekalian gue kenalin Lo ke orang tua gue.
Jeni : ( bingung sambil senyum) Hahhh.. ga salah denger gue apa yang Lo bilang van
Shelina : Iyya ga salah Lo van
Jevano: Jen gue minta nomor Lo lah siapa tau Lo butuh gue jemput.
Jeni: idih Lo ga yang sengaja mau jemput gue.
Jean: Haha...bereaksi kawankuu. Mau aja Jen,jevan juga ganteng,tapi kadang sok dingin. Jeni: banyak saingan yang Deket sama Lo Tapi jeni tetap memberikan nomornya kepada jevano. Setelah semuanya siap,mereka pulang kerumah masing-masing.
Bagian 2: "Kedekatan jeni dengan jevano"
Scene 1: jeni mulai suka jevan
Cringg..Notif berdering ,nomor baru masuk, jeni mulai meraba ponselnya dan melihat,satu pesan yang tidak diketahui asalnya siapa.
Jeni: siapa ini jam segini ganggu orang tidur.
(Kata jeni)Tak pikir panjang jeni langsung berfikir bahwa itu adalah jevano,karena hanya jevano yang minta nomor dia.
Jeni: sambil senyum jenis membalas notif tadi Rupanya benar jevano. Lama-lama mereka dekat dan mereka sama sama menjalin hubungan. Namun Heni tidak memberik tahu shelina sahabatnya. Karena selama ini shelina yang menyukai jevano.
Pagi pun tiba,Sambil menghela nafas dan menikmati kehangatan selimut dan kasur yang empuk,sambil meratapi sudut pojok pintu yang Suara Honda terhenti pas dihalaman depan rumah jeni. Sontak jeni langsung berlari dan melihat dari jendela bahwa yang datang adalah jevano dengan menggunakan seragam sekolah.
Jeni yang melihat jevano langsung melihat ponselnya bahwa dia sudah terlambat datang kesekolah.
Jevano: jenn...jennn... Brakkkk.... Mendengar seperti ada yang terjatuh jevano berlari tanpa mengetuk pintu. Ternyata bibi (pembantu jeni menjatuhkan gelas dimeja).
Bii Iis: ehh ada den jevano Mba jeni baru bangun den Tadi malam sepertinya mba jeni tidur larut malam sehingga dia kesiangan.
Jevano: iya bii
Jevano dan jeni tidak pergi ke sekolah Dan jevano memilih dirumah jeni,sambil bercerita,tidak lama keduanya memutuskan keliling sambil menikmati pemandangan pagi hari sambil mencari sarapan. Beberapa menit kemudian motor jevano terhenti pas didepan toko bunga .
Jeni: Tapi masih jauh kok berhenti
Jevano: sebentar ada yang mau dibeli Sambil berjalan jevano membelikan bunga buat jeni. Jevano: Berapa bunganya yang itu kak,?
Penjual bunga: 70.000 untuk harga bunga yang merah . Buat pacarnya ya mas?
Jevano: tersenyum sambil membayar bunga yang dibeli.
Dan memberikan bunga mawar kepada jeni. Jeni yang melihat jevano memberikan bunga kepadanya pun langsung memeluk jevano.
Karena baru kali ini jeni merasakan disayangi. Dan mereka melanjutkan perjalanan sambil menuju rumah makan.
Scene 2: Shelina merasa kesal dengan jeni
( Shelina bertemu dengan jeni yang lagi makan dengan jevano).
Shelina: Itu jevano sama jeni ga sekolah rupanya berduaan?Tumben mereka akur. (Ucap shelina sambil melihat kearah jeni)
Shelina langsung menghampiri jeni dan jevano
Shelina: Jen.. tumben sama jevan (Jeni dan jevano yang melihat shelina pun kaget)
Jeni: Mmmm...Lo ga sekolah shel?. Iya kebetulan gue tadi sarapan terus ada jevan
Shelina: gue pulang duluan perut gue mules. Oo kirain kalian lagi dekat
Jevano:dekat juga engga papa kan shell.
Shelina: langsung diam,dan pergi (Jeni pun langsung bicara kepada jevano)
Jeni: bagaimana kalau shelina tau kita pacarana
Jevano: ya baguss ,itu yang aku mau. Sarapan selesai mereka pun bergegas pulang dan mengantarkan jeni.
Bagian 3: "Jeni mengalami kangker otak"
Scene 1: "Wahyudi menasehati jeni"
(Wahyudi menceritakan penyakit yang dialami jeni,dan Wahyudi menyarankan agar jeni banyak istirahat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi).
Jeni: Dokk.. Bagaimana dengan kondisi saya sekarang?Apa saya Bakalan sembuh
Dokter: Kemungkinan besar kamu sembuh, kemungkinan tidak,karena ini penyakit kamu sudah sangat parah Mengetahui hal tersebut jeni pun merasa sedih dan hanya bisa menangkan diri dikamar.
Scene 2: "Jevano mencari jeni"
Setelah dari rumah sakit jeni beberapa Minggu tidak ada keluar rumah,hingga teman dan pacarnya jevan khawatir dan mencari sebab kenapa dia tidak sekolah.
Shelina dan Jean: Pulang sekolah kita kerumah jeni ,Lo ikut ga van?
Jevano: gue ikut kalian., Tapi setelah rapat OSIS ( Tidak lama jevano dapat kabar dari jeni)
Jeni: Van Lo bisa kerumah gue sekarang Gue butuh Lo semangatin gue.
Jevano: Lo gapapa kan Jen?
Jeni: nanti gue ceritain semuanyaa. Jeni mengira sahabatnya shelina marah kepadanya, sehingga dia merasa dia sudah tidak punya siapa siapa kecuali bibi dan jevan.
Jean : assalamualaikum Jen Lo dirumah kan Bibi: ehh Jean,masuk !.
Jean: jeni ada bii? Beberapa Minggu ini tidak lihat jeni disekolah.
Bibi tidak bisa menjawab,karena disuruh merahasiakan keadaan jeni yang sesungguhnya. Sambil mengalihkan perkataan
Bibi: tumben kesini sendirian? Shelin kemana?
Jean: Iyya BI tadi mau bareng tapi ditungguin lama sekali dia,jadi saya duluan.
Kreekkkk...suara pintu terbuka Ada sosok seorang lemas dan pucat yaitu jeni. Jean pun terkejut melihat jeni yang pucatt .
Jean:Jen Lo baik-baik aja kan? Lo kenapa,cerita sama gue..!
Jeni: Menghela nafas sambil meneteskan air mata. Jean, gueee...gueee
Jean: Lo kenapa cerita sama gue.
Jeni: guee ..waktu gue ga lama.
Jean: maksud Lo apa ngomong gitu Jen Pliss jenn,jangan tinggalin gue.
Melihat keadaan jeni Jean pun berinisiatif untuk mengantarkan makanan terus.
Bagian 4:"Keluarga jevan"
Scene 1: perkenalan jeni dengan orang tua jevano.
(Jevano,ayah dan ibunya menikmati makanan dan kehangatan keluarga)
Pak Bram: Berapa tahun lagi kamu sekolah?.
Selesai sekolah kamu papa pindahkan ke luar kota.
Jevano: Berhenti sejenak sambil menghela nafas Tapiii paa.. Vano udah nyaman disini.
Pak Bram: tidak ada tapi tapi,mau jadi apa kamu nanti, masih mending papa mau menyekolahkan kamu,supaya kamu jadi orang.
Mendengar perkataan suaminya,ibu jevano langsung menatap jevano dengan senyuman
Buk Harti: Sudah nakk turuti saja apa perkataan papamu.
Jevano: Tapi maa gimana dengan jeni. Jeni juga butuh aku maaa.
Kedua orang tua jevano kaget
Pak Bram: hahh siapa jeni? Kamu tidak pernah bilang ke papa mama.
Buk Harti: iya siapa dia nak?
Jevano: jeni pacar jevano paa...maaa
Buk Harti: sudah lama kamu sama dia,kenapa kamu tidak bilang ke mama nakk.
Pak Bram: anak papa sudah pandai pacaran yaaa..
Tetapi pak Bram berusaha keras agar anaknya jevano menuruti apa yang dibilang papanya. Jevano: pa ..maa jevano ajak jeni kerumah sekali ini aja
Bu Harti: tak pikir panjang Iyayudah nak jemput mama pingin tau.
Tetapi ayahnya jevano pak Bram tetap saja diam dan tidak memperdulikan perkataan jevano. Selesai sarapan jevano langsung pergi kerumah jeni dan membawa jeni kerumah jevano. Sesampainya dirumah jevano ibunya menyambut dengan kehangatan dan layaknya seorang ibu yang sayang kepada anaknya, tetapi ayah Bram hanya melihat jeni biasa saja.
Pak Bram: ooo... Ini pacar jevano?.
Jeni: sambil salaman..Iyya pak Bu Harti: cantik ya pah..kayak mama waktu dulu. Jevano:oiya, Jeni tinggal sendiri mah hanya ditemani bibi iis Pembantu jeni.
Pak Bram: kamu tinggal sendiri dapat uang dari mana bisa sewa pembantu? Sedangkan kamu masih sekolah.
Bu Harti: pah jangan gitu, kita semangati si jeni.
Omongan papa bisa merusak moodnya jeni nanti.
Jeni: Tidak papa Tante,emang saya layak diginikan..sambil menoleh kearah jevano
Scene 2: "Ayah jevano tidak menyukai jeni"
Pak Bram: Apapun alasannya papa tidak mau kamu berhubungan bersama jeni.
Jevano: hanya bingung sambil membuka hp Dan ad aktif dari Sherina.
Sherina:Halo Van,nanti malam bisa anterin gue ke minimarket ga,bahan dapur gue habis. Jevano : boleh sher,nanti gue jemput.
Setelah itu jevano pun berfikir untuk tetap bersama jeni tetapi selalu merespon Sherina sahabat jeni.
Jevano: gua sayang jeni,tapi gue nyaman sama Sherin(ucap jevano dalam hati). Apa yang dibilang papa benar yaa.
Akhirnya 4 bulan hubungan jeni dan jevano, kesibukan pun mulai datang dari jevano yang selalu bersamaa sahabat jeni,sedangkan jeni hanya menahan sakit yang dialami.
Jeni:Van akhir-akhir ini Lo jarang ngabarin gue. Apa Lo ga kangen sama gue Van.
Jevano: (hanya diread saja pesan jeni) Tidak lama jeni melihat postingan Twitter Sherin Sedang foto bersama jevano, dengan caption 💐 . Melihat itu jeni langsung menanyakan kepada jevano.
Jeni: Lo dimana Van? Lo sama Sherin,sampai notif aku cuma diread?. Tega kamu Van. Jevano: sebenarnya gue mau ngomong ke Lo Jen,tapi gue ga mau kehilangan Lo
Jeni: kamu munafik Van,,kamu dekatin sahabat aku sendiri?..
Jevano: Bukan gitu Jen,aku bisa jelasin,aku terpaksaaa... Tapi aku yakin kamuu bahagia nanti bersama Jean Sahabat aku.
Jeni: Jean? Dimana pikiran kamu Van. Jean cuma teman yang selalu aku anggap Abang akuu. Disaat aku butuh kamu,kamu kemana?
Jevano:aku mau kita putusss!!!... Notif berdering pun bunyii Ternyata itu adalah sahabat Jevan
Jean: Jen Lo udah tau kalo jevan sama shelina dekat?..
Jeni: udah .
Jean: Lo gapapa? Ada gue disamping Lo Jen,kalo butuh curhat bilang ke gua. Gua sudah anggap Lo adik gue sendiri.
Jeni: Tapi kak ,Kaka baik banget sama jeni (Sambil memeluk Jean).
Bagian 5: "Jeni berusaha melupakan jevano"
Scene 1: "cinta Jean untuk jeni"
Hubungan Sherina dan jeni pun mulai renggang dan menjauh, Namun Kedekatan Jean dengan jeni semakin besar.
Jeni: Setelah tidak dengan jevano aku merasa ,aku bukan siapa-siapa,ada bibi tapi rasanya sendiri. Sherin kenapa Lo jahat ke gue,Lo sahabat gue,tapi Lo rebut pacar gue Di sofa yang empuk,sambil melamun meratapi badan yang tak kunjung sembuh.
Apakah ini akibat dari kisah keluargaku yang dulu hanya menyia-nyiakan orang. (Ucap jeni) Tidak lama setelah itu jeni kedatangan Jean yang membawakan ice cream untuknya
Jean: Nah Jen ice cream buat Lo
Jeni:makasih yaa kak,sambil tatapan penuh suka ke Jean Jean yang melihat jeni pun tersenyum.
(Dalam hati Jean)Andai Lo tau Jen, perjuangan gue buat dapatin Lo . Tak lama jeni menepuk Jean yang tengah melamun . Plakkk..
Jeni: Lo ngelamun Jean pun dengan gugup menjaga ngg...gaaa Tetapi sebenarnya jeni pun punya rasa sama Jean karena perhatiannya lebih.
Scene 2: " kembalinya jevano"
Tokk...tokkk ..tokkk.. Ketukan pintu terdengar Jeni bergegas keluar dan mengira itu adalah Jean. Krekk.. elo? (Kata jeni)
Jevano: gue kangen Lo Jen, ada Sherin didekat gue,gue selalu kepikiran elo.
Jeni: maaf Van...semuanya sudah terlanjur
Jevano: memeluk jeni dengan penuh tangisan
Jean : melihat jeni yang sudah tidak ada dalam pelukan vanoo .
Jevano: Jen..Jen...Jen .Lo kenapa Jen?.. Serius Lo kenapa Jen....gue ga mau kehilangan Lo. (Sambil menangis)
Jean: (kenapa Lo Jen) Jangan tinggalin gue Jen ,gue masih butuh Lo..
Akhirnya jeni meninggal dunia karena sakit yang dialami dan jevano merasa bersalah dan kehilangan.
Bagian 6:" akhirnya semuanya hanyalah mimpi".
Scene 1: "Sherin dan Jean bersatu"
Berawal dari kisah jeni yang tidak bisa menggapai keinginannya karena hanya sebatas bayang . Dan jevano pun memilih pergi dan tetap berusaha datang ke kuburan jeni Tetapi keluarga baru yaitu Jean dan Sherin. Mereka menikah setelah jeni meninggalkanya. Tetapi jevan masih mengharapkan jeni kembali.
Jean:semoga jeni tenang disana dan kita bisa menerima apa yang terjadi
Sherin: amin, gue merasa bersalah sama Lo Jen,gue ga dengerin apa kata Lo,gue malah milih jevan dan merebutnya dari Lo
Jean:udah semua sudah terjadi,sekarang kamu ada sama aku dan mulai hidup bersama ku.
Scene 2: "Lahirnya Jeni kecil yaitu anak Jean"
Setelah 1 tahun kehilangan jeni ,Kini datang sosok jeni kecil yaitu anak Jean yang diberi namaa jeni,karena Sherin sangat ingin sahabat lahir kembali dan iya pun memberikan anaknya nama dengan anjenii jania. Kemudian jadilah mereka keluarga yang lengkap,dan bahagia.
Menurut saya, kelebihan dari cerita ini adalah karakternya yang beragam dan mendalam. Setiap tokoh memiliki latar belakang serta hubungan yang kuat dengan satu sama lain, seperti Jeni dengan sahabatnya Shelina dan Jevano, sehingga pembaca bisa merasakan dinamika yang menarik di antara mereka. Tapi selain kelebihannya ada juga kekurangan dari naskah ini yaitu alurnya terasa begitu cepat dalam beberapa bagian, sehingga beberapa momen penting seperti perubahan hubungan antara Jeni dan Jevano atau konflik dengan Shelina tidak mendapatkan pengembangan yang cukup mendalam.
BalasHapusTempat yang lebih menarik yang ada di dalam skenario ini yaitu bagian yang menceritakan tentang berjuang nya jeni untuk melawat penyakit nya .dan pada suatu jenipun tertarik pada salah satu anak osis .
BalasHapusKarakter yg beragam dan di ceritakan setiap tokoh latar belakang nya , yg membuat menarik jeni yg tidak patah semangat melawan penyakit nya
BalasHapusNaskah nya menarik dan emosional, namun kurang dalam pengembangan karakter tapi mampu menyentuh hati pembaca dan membawa kedalam emosi
BalasHapusCerita nya sedih tapi ceritanya cukup menarik tetapi agak sedikit mudah di tebak latar tempat yang ada di dalam cerita juga di gambarkan jelas. Dalam sinopsis gantung tapi di jelaskan di naskah
BalasHapusCeritanya mengharukan dan juga menarik. Yang mana jeni mengejar cintanya jevano tetapi jevano malah menjalin hubungan dengan sahabatnya. Dan juga ceritanya sangat menyentuh hati pembaca
BalasHapusAda cerita selanjutnya gak penulis??
BalasHapusSaya sangat suka cerita ini dan saya masih penasaran bagaimana kehidupan sherin setelah kematian sahabat nya, ditambah lagi yang buat menarik anak yang di lahir kan sherin di beri nama jenis yaitu nama sahabatnya
Naskah ini menarik karena memadukan elemen romansa dengan konflik persahabatan, yang umum terjadi di kalangan remaja. Alur ini menyiapkan ketegangan yang akan berkembang di bagian-bagian selanjutnya, terutama ketika masalah cinta segitiga ini terungkap.
BalasHapusCerita ini mengagumkan dan menyentuh hati pembaca. Mencakup pertentangan antara kehidupan dan kematian, yang terlihat jelas melalui perjalanan karakter Jeni. Tantangan kesehatan yang memaksanya memikirkan arti hidup dan hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Namun diakhir cerita kehilangan, muncul sosok masa depan.
BalasHapus