Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

#Episode Terakhir "Salah Kaprah Jadi Amarah" Cerbung karya Arnita Adam

 
Salah Kaprah Jadi Amarah 

#Episode Terakhir

Episode sebelumnya https://www.lenggokmedia.com/2024/10/salah-kaprah-jadi-amarah-cerbung-karya.html

     Saat yang ditunggu-tunggu Mila telah tiba yakni kedatangan keluarga Dhika yang akan memboyongnya ke ibu kota.  Iringan-iringan mobil pengantin terlihat mewah di hiasi bunga-bunga indah yang akan membawanya ke ibu kota.  Para gadis yang lain juga penduduk desa sudah berkumpul di rumah Nurmila, mereka juga ingin turut serta menyaksikan pernikahan Mila dengan orang kota itu.

        Satu persatu orang yang berada dalam mobil itu turun, yang pertama sekali turun adalah bapak walikota, disusul ibu Dhika, sedangkan Dhika orang yang terakhir turun dari mobil karena ia terlebih dahulu mengambil cincin permata yang sudah dipersiapkannya untuk mas kawin pernikahannya.

       Setelah mereka semua keluar dari mobil mereka langsung di persilahkan masuk kerumah, para undangan yang sudah ramai berdatangan segera melakukan ritual-ritual pernikahan sesuai adat istiadat di tempat mereka.

      Dhika segera duduk ditengah-tengah mereka, Pelaksanaan  Upa-upa segera dilakukan  (Upa-upa adalah salah satu adat-istiadat tapanuli selatan untuk menyambut seseorang yang datang dari jauh) Kemudian sang pengantin wanitanya dipanggil keluar agar duduk berdekatan dengan pengantin pria.

       Begitu terkejutnya Dhika melihat penampilan Mila, meskipun ia memakai pakaian tradisional yakni kain songket dan di bahunya dihiasi ulos (nama kain khas Tapanuli) namun semua itu tak diperhatikan olehnya, satu-satunya yang menjadi bahan perhatiannya adalah rambut gadis itu yang sudah pendek dan di rebonding.  Belum sempat Mila duduk di sampaingnya, Dhika sudah menunjuk kearah Mila dan berkata
    “Bukan dia calon pengantinku, calon pengantin ku berambut panjang, bukan berambut pendek dan di rebonding seperti itu” ucap Dhika membuat semua undangan heran sekaligus kebingungan.

       Namun Mila lebih terkejut, air matanya mengalir deras di pipi, suara nya tertelan di tenggorokan.  Beberapa demikian kemudian ia pingsan.

       Sementara Siti yang berada disamping Mila karena ia bertugas sebagai dayang-dayang (maksudnya pengiring pengantin wanita yang biasanya adalah sahabat karib sang mempelai agar jodohnya segera tiba pula) Siti lalu memopoh sahabatnya itu ke dalam kamar.

     “Maaf pak, saya benar-benar menyesal harus membatalkan pernikahan ini, masalah biaya dan uang yang telah saya berikan, saya ikhlas memberikannya dan tak perlu bapak kembalikan” kali ini Dhika yang berbicara kepada kedua orang tua Mila, sang orang tua tidak sanggup menjawab apa-apa karena kesalahan berasal dari mereka, akibat kebodohan dan tidak berpendirian mengombang-ambingkan prinsip hidup anak perempuannya.

       Keluarga Dhika segera pamit dari rumah Mila, sebelum kembali ke Medan mereka masih menginap semalam di rumah kepala desa, karena mereka semua terlalu penat sebab mempersiapkan segala kebutuhan untuk pernikahan, belum lagi perjalanan yang mereka tempuh sangat jauh.

       Begitu kecewanya Dhika atas kejadian itu, rasa marah, sedih dan putus asa menyelubungi kalbunya, tapi pikiran jernihnya kembali tiba, ya... ia akan menikah dengan rambut terpanjang kedua di desa itu dan ternyata pilihan itu jatuh kepada Siti yang memiliki rambut sampai lutut sekaligus sahabat akrabnya Mila.  Akhirnya Siti lah yang di boyong ke ibu kota sebagai menantu bapak walikota.

        Mila sangat stres, mengetahui pernikahannya gagal, terlebih lagi orang yang jadi pengganti dirinya itu adalah sahabat akrabnya sendiri, meskipun sahabatnya itu tak pernah berniat untuk menggagalkan pernikahannya.  Hal itu terjadi karena kebodohannya sendiri, begitu tergoda dengan kehidupan ibu kota yang gemerlapan dan modern, juga ingin mengikuti sesuatu yang belum sepenuhnya ia mengerti, ia benar-benar wanita malang yang tak mempunyai pendirian, hal itu membuatnya semakin menyesali diri dan berakhir dengan hilang akal sehatnya. 

 

**   
(Cerpen Salah Kaprah jadi Amarah merupakan juara harapan II pada lomba FLP Rokan Hulu tahun 2011)


**Tamat**

 

Posting Komentar untuk "#Episode Terakhir "Salah Kaprah Jadi Amarah" Cerbung karya Arnita Adam"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.