KESABARAN RIKA (Naskah Skenario karya Lisa Andriani)
1. Judul : "Kesabaran Rika"
2. Tema : Kisah tentang perjuangan hidup, ketabahan, dan ketulusan hati dalam menghadapi bully, serta arti dari persahabatan sejati.
3. Tokoh :
Rika:
Tokoh utama. Seorang gadis yang rajin, baik hati, dan penuh tanggung jawab. Ia
bersekolah sambil berjualan untuk membantu keluarganya, serta memiliki
ketabahan dalam menghadapi kesulitan hidup dan bully di sekolah.
Ibu Rika:
Ibu dari Rika. Seorang ibu yang perhatian dan penuh kasih, selalu khawatir
dengan kondisi anaknya namun bangga akan ketekunan Rika.
Ibu Ani:
Pelanggan setia yang sering membeli kue dari Rika. Ramah dan baik hati, serta
mendukung usaha Rika dalam berjualan.
Maya:
Tokoh antagonis. Seorang siswa populer yang suka membully Rika karena iri dan
merasa superior. Karakternya licik, kejam, dan suka menindas.
Vivi:
Teman dekat Maya yang juga sering membully Rika. Karakternya ceroboh dan suka
ikut-ikutan tanpa pertimbangan.
Cika:
Teman Maya dan Vivi, namun diam-diam merasa tidak nyaman dengan perbuatan
mereka. Ia akhirnya berdiri untuk menolong Rika dan membantu menghentikan
tindakan bully tersebut.
Evi dan Fitri:
Teman sekelas Rika yang baik hati dan sering membeli dagangan Rika. Mereka
mendukung dan menyemangati Rika dalam menghadapi bully.
Guru BK:
Guru yang bijak, adil, dan tegas dalam menangani kasus bully di sekolah.
4. Setting:Rumah Rika:
Tempat di mana Rika membantu ibunya mempersiapkan dagangan sebelum pergi ke
sekolah.
· Sekolah:
Tempat utama berlangsungnya cerita. Terdiri dari kelas, kantin, lorong sekolah,
dan kamar mandi, di mana peristiwa-peristiwa penting terjadi.
· Kantin Sekolah:
Tempat Rika menitipkan kue dagangannya dan juga tempat geng Maya sering
berkumpul dan memulai tindakan bully mereka.
· Kamar Mandi
Sekolah:
Tempat di mana puncak konflik terjadi saat Maya dan Vivi membully Rika secara
fisik.
· Ruang BK:
Tempat penyelesaian konflik terjadi, di mana Rika dan Cika melaporkan tindakan
bully Maya dan Vivi kepada Guru BK
5. Alur: Alur yang digunakan adalah alur maju
6. Sinopsis: Rika, seorang siswa SMA swasta disebuah desa. Dia anak yang penyabar, baik hati, dan sopan. Namun, disekolah dia selalu di bully oleh teman-temannya. Vivi, Maya, dan Cika, mereka adalah siswa SMP yang suka membully Rika hanya karena Rika berasal dari keluarga yang sederhana.
7. Dialog :
Bagian 1:
Scene 1:
Di tengah ramainya kicauan burung yang berterbangan, seorang gadis cantik bernama Rika tengah sibuk membantu ibu nya mempersiapkan dagangan yang akan dibawanya ke sekolah. Rika sekolah sambil berjualan untuk membantu pemasukan keluarganya.
Ibu: Kamu enggak apa-apa nak, sekolah sambil berjualan?
Rika: Enggak apa-apa ibu, nantikan uangnya juga buat kita. Bisa buat tambah-tambah uang jajan dan uang sekolah Rika.
Ibu: Emangnya kamu nggak di ejek sama temen-temen mu?
Rika: (diam,sambil memikirkan jawaban apa yang harus diberikan ke ibunya) Hmmmm,, nggak bu, mereka malah mendukung dan selalu kasih semangat aku. (sambil tersenyum supaya sang ibu percaya dengan jawabannya)
Ibu: Ya udah sana kamu ganti pakaian kamu dan segera ke sekolah.
Scene 2:
Rika ke sekolah dengan berjalan kaki, sambil berteriak mempromosikan jualan nya.
Rika: kuueee….. kue kueeeee……….. kue nya bu?
Ibu Ani: Ehh nak Rika. Hari ini ada kue apa aja?
Rika: Ini bu, ada kue talam, putu ayu, rangin, ada bakwan juga bu. (sambil tersenyum ramah)
Ibu Ani: Hmmmmm, ibu mau 15rb campur semua yaa nak (jawabnya dengan senyum yang manis)
Rika: (menyiapkan pesanan sang ibu) ini bu, makasih banyak bu
Ibu Ani: Sama-sama nak Rika
Rika pun kembali berjalan menuju sekolahnya.
Bagian 2
Scene 1
Rika sudah sampai di pekarangan sekolah. Dia menitipkan sedikit kuenya ke kantin sekolah, dan sisanya akan dia tawarkan ke teman-teman yang ada di kelas.
Rika: Bu, saya menitip sedikit kue di kantin ibu yaa apakah boleh?
Ibu kantin:Ehhh iya Rika. Boleh kok, kamu letak didepan aja yaa
Rika: Iya bu, makasih banyak yaa bu. (dengan senyum manisnya)
Kalo gitu saya ke kelas dulu, mari buu……
Ibu kantin: Iyaa Rikaa
(sambil melihat Rika pergi) Hmmm Rika ini sungguuh rajin, dia tidak gengsi sekolah sambil berjualan.(dengan kepala ibu bergeleng-geleng)
Scene 2
Rika berjalan di lorong sekolah dengan senyum manis, sambil menawarkan dagangannya.
Rika: kue kak….
Mereka hanya menjawab dengan gelengan kepala.
Sampai dikelas, Rika segera duduk dibangkunya yang berada di barisan kedua. Tak lama setelah Rika duduk, datanglah Evi dan Fitri menghampirinya.
Evi: Hari ini bawa kue apa Rik?
Rika: Ini ada kue talam, putu ayu, rangin, sama bakwan
(tak lupa dengan senyum manisnya)
Evi: Mmmm….. aku mau kue talam sama bakwannya 5rb yaa Rika (dengan senyum yang menampakkan gigi rapinya)
Rika: Oke Vi….. kamu nggak mau kue Fit?
Fitri: Yaa mau dong, aku mau kue talam sama putu ayu 5rb juga yaa Rika
Rika: Oke…
Bagian 3
Scene 1
Diparkiran sekolah ada geng maya yang baru keluar dari mobil.
Maya: Kalian udah pada sarapan?
Vivi: Belum
Cika: Udah tadi, sedikit
Maya: Kantinlah yok, belum sarapan gue
Vivid an Cika: (menganggukkan kepala)
Kantin tampak sepi, mungkin hari ini banyak siswa yang sudah sarapan.
Maya: Bu, nasi gorengnya 3 yaaa………
Ibu kantin: iyaa, sebentar
Vivi: Ehh… ada kue itu
tumben ada kue bu? (sambil mengambil putu ayu 1)
Ibu kantin: Iyaa, tadi Rika nitip kesini
Vivi: Ihhhhh…………… Punya si miskin itu ternyata (sambil melempar putu ayu yang dipegangnya)
Maya: Hahahhaaha….. segitu miskinnya sampai-sampai harus sekolah sambil berjualan
(terdengar suara tawa Maya dan Vivi yang melengkin, sedangkan Cika hanya tertawa kecil saja.)
Ibu kantin sudah paham bagaimana tingkah mereka terhadap si Rika
Scene 2
Maya, Vivi, dan Cika telah selesai sarapan. Maya yang membayar semua makan mereka, dan segera pergi ke kelas.
Cika: Bu, ini uang kue yang dijatuhkan Vivi tadi, belum dibayar kan? Sisanya untuk ibu aja.
(sambil menyodorkan uang 10rb)
Ibu kantin: belum nak, makasih yaa
Cika diam-diam membayar kue vivi tanpa sepengetahuan Vivid an Maya.
Vivi: Cikaaaaaa………… buruan. Lama banget sih lo….
Cika: Iyaa sebentar, tali sepatu ku lepas (alasannya)
Maya: ckk…
Cika: dah nih ayoo…
Bagian 4
Scene 1
Rika adalah siswa kelas XI B , yang juga satu kelas dengan Maya, Vivi, dan Cika. Mereka selalu membuat onar dikelas, tidak habis tingkah mereka untuk mencari sensasi.
Maya dan kawan-kawan mulai memasuki kelas dan duduk di bangku mereka.
Fitri: Tumben nih anteng (bisiknya)
Evi: Biarlah,, capek juga liat tingkah mereka.
Rika: Udah sih… Nanti dikasih gebrakan kaget kalian
Fitri dan Evi: (tertawa kecil bersamaan)
Scene 2
Vivi: Tangan mu ga gatel may?
Maya: gatel gimana?
Vivi: yaaa.. ga mau bikin peritungan gitu sama si miskin?
Cika: udahlah wee, kenapa sih kalian ganggu terus si Rika
Vivi: Looh.. kamu belain dia Cik?
Cika: ya bukan belain, tapi emang kalian ga capek apa ganggu dia trus, emang salah dia apa?
Vivi: ya ngapain dia jualan dikelas ini coba? Ini sekolah bukan pasar
Maya: Udah tenang aja, aku punya rencana (mengeluarkan senyum licik nya)
Bagian 5
Scene 1
Kriiiiiiiiinnnnnnngggggggggggggg……………………. Bel tanda istirahat sudah berbunyi. Anak-anak bersiap untuk pergi ke kantin,dan Rika juga tengah menyiapkan sisa dagangannya untuk dibawa ke kantin lagi.
Maya: aduuhhh… sorry ga sengaja (menyenggol Rika, hingga membuat kue-kue nya jatuh ke lantai.
Rika: yaaahhhh…..kue ku (mata nya sudah berkaca-kaca)
Maya: sorry banget yaa ga sengaja (dengan muka yang menyebalkan)
Rika: kenapa sih pakek senggol-senggol, kan jalan juga lebar (jawabnya dengan jengkel)
Maya: lohh kok ngegas, kan gue udah minta maaf
Rika: ya tapi ini kue ku udah ga bisa dijual lagi, udah kotor (masih dengan mata yangberkaca-kaca)
Vivi: ya udah sih tinggal buang aja (sambil tertawa)
Scene 2
Perdebatan antara Maya dan Rika masih berlanjut. Rika tetep tidak terima kue dagangannya dijatuhkan oleh Maya. Dia merasa kalau maya sengaja menyenggolnya supaya kue itu jatuh.
Rika: Kamu sengajakan? Kamu itu kenapa sih? Kenapa ganggu aku terus, emang ada aku ganggu kamu? Ada salah ku sama mu?
Maya: Kok nyolot lo……(sambil menarik rambut Rika)
Rika: Awwww……… sakit may
Maya: Rasain itu!!!!! Salah siapa nyolot sama gua (masih menjambak rambut Rika)
Vivi: Hahahahahaha…………..Rasain Rika. Mampus luu!!!!!!!!
Bagian 6
Scene 1
Maya dan Vivi terus-terusan menghajar Rika.
Rika: Ampun May…………..ampuuuuunnnn (mohonnya dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya)
Maya: Ckk…… ampun lo bilang!! Sekarang ikut gue! (gentian menarik tangannya)
Rika: Mau kemana may?
Vivi: Dah sih lo ikut aja!
Cika hanya diam sambil mengikuti kemana mereka pergi.
Maya: Sekarang lo masuk!!!
Rika: awwww…….(jerit Rika setelah di dorong oleh Maya)
Maya: Sekarang lo rasain (Maya menyiram Rika dengan air terus menerus)
Rika: Sudah may………ampun(mohonnya ditengah tangisan)
Vivi dan Maya: hahahhahahhaha (tawa puas mereka)
Scene 2
Setelah puas menghajar dan menyiram Rika, Maya dan Vivi meninggalkan Rika di toilet. Sekujur tubuh Rika basah kuyup. Air matanya mengalir deras. Tiba-tiba terdengar sesorang membuka pintu.
Cika: (mengulurkan tangan) aku bantu berdiri. Tenang aja, aku ga akan jahatin kamu kek mereka tadi. (mengeluarkan senyum manis)
Rika: (dengan wajah bingung menerima uluran tanggan Cika) Terimakasih.
Cika: Sekarang kita keruang BK, kita laporin perbuatan mereka.
Rika: Kalau mereka ga ngaku gimana?
Cika: Udaahh….. tenang aja (sambil mengusap punggung Rika yang basah)
Bagian 7
Scene 1
Sudah lama Cika geram dengan perbuatan temannya itu, segala macam nasihat sudah ia lontarkan tapi tidak direspon mereka.
Cika: Bu, saya mau melaporkan tindak bullying yang dilakukan Maya dan Vivi kepada Rika.
Guru BK: Baik, sebelumnya ibu Tanya kepada Rika, apa benar kamu dibully oleh Maya dan Vivi?
Rika: Benar bu (sambil menundukan kepala)
Guru BK: Hmmm.. ibu akan panggil mereka supaya datang kesini.
Guru BK pun memanggil mereka, tak butuh waktu lamaakhirnya mereka datang.
Maya: Permisi bu, ibu panggil kami?
Vivi: (muka syok) lohh… Cika (sambil menunjuk Cika)
Cika: (tersenyum kepada Vivi dan Maya)
Guru BK: Kalian silahkan duduk!
Apa benar kalian melakukan kekerasan dan bully terh sama orang terhadap Rika?
Maya: Enggak bu……(jawabnya dengan wajah panik)
Vivi: Mmmm…. Iya bu, ga ada kami bully Rika.
Scene 2
Jarang sekali penjahat yang mengakui perbuatannya, bahkan tidak ada. Begitu juga dengan Maya dan Vivi.
Cika: Udahlah may..Vi.. kalian akui aja perbuatan kalian.
Vivi: Kok lo nuduh kami sih Cik. Lo udah ga mau bekawan sama kami?
Cika: Siapa yang mau berteman sama orang kayak kalian.
Bu, saya ada video perbuatan mereka (menyodorkan hp kepada guru)
Guru BK: Kelakuan kalian ini sudah keterlaluan. Kalian anak sekolah, bisa-bisanya berkelakuan seperti itu
Maya: Maaf bu (menundukkan kepala)
Guru BK: Kalian tidak perlu minta maaf ke ibu, seharusnya kalian minta maaf ke Rika
Vivi: mmmmmmmmm………
Maya dan Vivi: Kami minta maaf ya Rika
Rika: Iyaa (sambil bersalaman)
Guru BK: Tapi kalian tetep dikenakan skors selama 2 minggu
Maya dan Vivi: Baik bu
Rika: Makasih ya Cika
Cika: sama-sama
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenurut saya, kelebihan dari naskah ini adalah tema yang kuat tentang ketabahan dan persahabatan, yang bisa memberikan inspirasi bagi pembaca. Kisah ini menyentuh masalah yang banyak dialami siswa, yaitu bullying, dan bagaimana menghadapinya dengan kesabaran. Kekurangannya adalah beberapa bagian dialog terasa kurang alami dan agak panjang, sehingga bisa membuat pembaca kehilangan fokus.
BalasHapusAlur dari Naskah tersebut adalah Maju
BalasHapusTokohnya Rika sigadis sederhana yang di buli oleh Vivi dan maya tetapi yang buat saya agak bingung kenapa waktu sinopsis Si Rika ini SMA dan Vivi, Maya ini SMP tapi mereka satu kelas jadi agak bingung bacanya, dan salah satu lagi si cika yang ternyata baik atau menjadi tokoh penengah
Cerita dan alur nya baik tetapi agak sedikit ketebak endingnya dan untuk tanda baca ada sedikit kesalahan.
Lita Syahrini
BalasHapusRika merupakan anak baik, namun beberapa anak orang yang cukup berada, merasa tersaingi. Memang secara materi Maya dan teman temannya memiliki harta yang cukup, namun Rika memiliki adab yang baik dan disiplin yang tinggi. Bully merupakan kejahatan yang menurut saya sangat MURAHAN. mereka yang menjadi pembulyy seolah sedang memunculkan sampah kepermukaan, terkadang pembullyan muncul tanpa motif yang jelas, seperti walaupun seseorang tidak memiliki kesalahan yang fatal ia seolah olah dihukum dengan hukuman yang tidak setimpal dengan apa yang ia perbuat. Bully ini bukan hanya berasal dari kalangan siswa saja, namun dari kalangan pendidik juga masih banyak yang suka membulyy. Padahal mereka sebagai pendidik harus bisa mengayomi para siswa bukannya malah ikut ikutan untuk membully. Mungkin komentar saya sedikit melenceng dari naskah diatas, namun saya berharap siapapun kalian yang merasa pernah membully baik secara verbal maupun nonverbal tolong kesalahan itu jangan diulangi lagi, sebab tidak semua mental orang itu kuat. Kembali ke topik awal, disis lain Cika juga menjadi seorang teman yang baik, dia selalu mengingatkan temannya untuk jangan melakukan hal tercela itu lagi, namun Maya dan Vivi selalu menghiraukan. Cika merupakan pribadi yang paling saya suka dalam naskah ini, karena ia mau menolong orang yang sedang dibully. Dan pelajaran untuk kita semua, jangan mau dibully jika dirasa itu dapat mempermalukan diri kita, jangan diam kita semua memiliki hak yang sama dalam HAM
BalasHapusAlur dari Naskah tersebut adalah Maju, namun saya sedikit bingung dengan sinopsis nya tentang tokoh Rika dan Vivi ini SMA,Maya itu SMP tapi tiba tiba mereka sekelas,dan ada sedikit kesalahan tanda baca
BalasHapusCerita yang ini menarik untuk di baca alur yang di gunakan dalam skenario ini alur maju jadi dgn aulur ini membuat para pembaca dengan mudah untuk menebak akhir cerita nya .
BalasHapusMenurut saya cerita ini sangat bnyk memberikan pelajaran apa lagi untuk yg masih sekolah untuk tidak saling membully.
BalasHapusAlur ceritanya sedikit unik,dan di sini diceritakan juga tentang penghianat teman sendiri tapi penghianat dalam cerita ini dalam kebaikan.
Dari dialog diatas sudah tertebak bagaimana yg akan terjadi . Dan cerita ini tidak ada yg membuat pembaca penasaran. Cara Pertemanan mereka sangat tidak di sangkakan.
BalasHapusNaskah "Kesabaran Rika" memiliki potensi besar sebagai kisah yang menggugah emosi, dengan tema perjuangan hidup, ketabahan, dan persahabatan sejati.Judul**: Judul "Kesabaran Rika" cukup menarik dan relevan dengan tema cerita, karena menonjolkan kekuatan utama dari karakter Rika, yaitu kesabarannya. Namun, judul ini bisa diperkuat dengan elemen lain yang memperjelas tantangan yang dihadapi Rika, seperti "Kesabaran Rika dalam Menghadapi Bully"
BalasHapusMenurut saya tokoh rika sangat sabar saat dia di buli si sekolah, seharusnya dia ada tindakan supaya tidak bisa di perlakukan seenaknya
BalasHapusMenurut saya Skenario ini membawa pesan moral yang kuat tentang ketabahan menghadapi bully, pentingnya keberanian untuk melawan ketidakadilan, serta kekuatan persahabatan. Tema seperti ini sangat relevan dengan realitas yang sering terjadi di kalangan remaja dan siswa.
BalasHapusMenurut saya cerita di atas merupakan cerita yang menarik untuk dibaca, dari judul saja kita sudah tertarik. Karena pada dasarnya bagaimana kita ketahui bahwasanya bully pasti ada di setiap sekolah.
BalasHapusTapi yang bikin saya suka dari karakter Rika ini, dia memiliki karakter tabah,sabar,pemanfaatan dan ikhlas...
Namun saya lebih suka endingnya nya, pembully akhirnya di skors
Cerita nya terlalu menonton, sehingga mudah bagi pembaca untuk menebak endingnya. Namun banyak pesan moral didalam cerita tersebut, bahwa bullying ini harusnya tidak ada di sekolah.
BalasHapusCerita terlalu monoton sehingga mudah bagi pembaca untuk menebak endingnya. Dalam cerita ini banyak pelajaran yang kita petik agar seharusnya bullying tidak ada di sekolah.
HapusDari cerita ini banyak mengandung pelajaran, seorang anak yang baik dan rajin rela membawa jualan ibunya ke sekolah dengan berjualan gorengan,Rika juga sosok gadis yang tekun dan menerima apa yang terjadi ,salah satu teman Rika yang baik yaitu Cika, Cika melaporkan tindakan yang dibuat Vivi oleh temanya kepada guru BK, dan cerita ini menarik pembaca karena alur dalam cerita ini menarik.
BalasHapusCerita tersebut sangat banyak pelajaran nya . Yang mana Rika berjualan sambil sekolah dan Rika mempunyai tekad dan semangat untuk bersekolah walaupun dia dibuli tekadnya untuk bersekolah tidak pernah pudar dan alur ceritanya sangat menarik hati pembaca.
BalasHapus