"SALAH" (Naskah Skenario Pendek karya Lita Syahrini)
"SALAH"
Judul : Salah
Tema : Percintaan
Tokoh : Ahmad (susah ditebak awalnya dipikir baik ternyata jahat)
Indah (Baik)
Diah ( Baik)
Abah ( Baik)
Umi ( Baik)
Abi Indah ( Baik)
Umi Indah ( Baik)
Zahra ( Baik)
Ustadz Izam ( Baik)
Eva ( Judes)
Setting : Bandara, Pondok Pesantren, Mushola, Rumah Indah, Café.
Alur : Maju Mundur
Sinopsis : Cerita ini berkisah tentang Seorang Pemuda tampan Bernama Ahmad lulusan pesantren yang berasal dari keluarga terpandang, dia memilih merantau dengan alasan ingin menambah pengalaman di tempat baru. Ahmad merantau kesebuah desa kecil,di desa itulah dia mengabdi sebagai seorang guru Pondok Pesantren, Ahmad dikenal sebagai Pribadi yang tegas,lugas, dan dapat dipercaya. sampai suatu ketika Ahmad jatuh cinta kepada salah satu santriwati ditempat dia mengajar, santriwati itu Bernama Indah, dia dikenal sebagai anak yang baik, rajin, dan juga sopan, bagaimana kisah Ahmad dan Indah? Mari kita baca Bersama.
1. Merantau
Bagian 1 Sampai di rantauan
Ahmad : Alhamdullilah…..akhirnya saya bisa sampai dengan selamat di tempat baru ini, dan semoga saja bisa betah lama disini. ( ucap Ahmad dengan sangan Bahagia karena telah sampai ditempat Rantauan dengan selamat.)
Tring….tring….. ( bunyi telepon)
Ahmad : Assalamualaikum Abah…
Abah : Waalaikumussalam Ahmad, sudah di mana Kamu?
Ahmad : Ahmad sudah sampai di bandara abah…..maaf abah, abah sudah Dimana?
Abah : Abah sebentar lagi sampai kamu tunggu di situ ya…. Jangan kemana-mana nanti kamu hilang hahahah (gurau abah kepada Ahmad)
Ahmad : Abah bisa saja tidak abah, Ahmad tidak akan kemana- mana ( Jawab Ahmad tersenyum)
Abah adalah adik dari Ibu Ahmad, dia Adalah Pemilik sebuah Pondok Pesantren di desa tempat Ahmad Merantau. Abah adalah motivasi pertama Ahmad untuk merantau.
Bagian 2 Bertemu Abah
Abah : Ahmad,,,,?
Ahmad : Iya Abah,, assalamualaikum abah apakabar?
Abah : Waalaikumussalam, alhamdullilah abah baik, ya allah kamu sudah melebihi tingginya abah terakhir ketemu masih ada ilernya kamu hahahah. (gurau abah kepada Ahmad)
Ahmad : Alhamdullilah abah, Ahmad sangat Bahagia betemu abah. Ahmad bersyukur sekali abah mengajak Ahmad untuk mengabdi di pesantren milik abah. Terimakasih banyak abah.
Abah : Sudah pasti ahmad, apa yang abah pilih sudah pasti ada pertimbangannya terlebih dahulu, dan kamu termasuk kedalam pertimbangan itu Ahmad. Yasudah kita lanjut ngobrol di pesantren saja ya….
Ahmad : Baik abah…
Bagian 3 : Didalam Mobil
Ahmad : Kira-Kira berapa lama lagi akan sampai ke pesantren Abah….?
Abah : 2 jam lagi juga sampai.
Ahmad : Baik Abah.
Bagian 3 Sampai Di Pesantren
Ahmad : Maasyaallah pesantren nya sangat asri dan bersih…..lingkungan nya sangat sejuk. ( Ahmad bergumam didalam hati)
Abah : Kamu mau Abah tujukin kamarnya dulu, atau ketemu Ummi dulu?
Ahmad : Ooo iya abah sepertinya Ahmad ketemu Ummi saja dulu, sudah lama juga tidak bertemu.
Abah : ya sudah mari ikut abah.
Ummi : Maasyaallah Ahmad sudah sampai ternyata, apa kabar Ahmad?
Ahmad : Alhamdullilah ummi Ahmad baik, Ummi bagaimana? ( sambil menyalami tangan ummi)
Ummi : Alhamdulillah ummi juga baik Ahmad, mari-mari masuk masa mau berdiri disini terus, ummi udah siapkan makanan juga tadi.
Abah : Nah ini baru pas, Ahmad pasti sudah lapar tadi abah udah tawarkan katanya tidak usah hehehe (Sambung abah)
Ahmad : Baik abah, ummi…..
Setelah selesai makan Abah mengajak Ahmad mengelilingi pesantren untuk melihat lihat sekitar pesantren….Ahmad begitu takjub melihat pesantren yang sebesar ini di urus sendiri oleh Abah.
Ahmad : Maasyaallah ya bah….pesantren sebesar ini di bina dan diurus sendiri oleh abah…
Abah : bukan Abah yang hebat tapi campur tangan allah yang membantu keberhasilan abah.
Haripun kian sore,,,,,,dan Ahmad pun memilih beristirahat dikamarnya….
2. Setahun Mengajar
Setahun mengajar di pondok pesantren tersebut membuat Ahmad banyak di benci oleh para santri dan Santriwatinya, hal ini di karenakan Ahmad memiliki sifat yang sangat tegas dan hobi menghukum para santri-santriwati yang bermasalah.
Bagian 1 Gotong Royong
Pagi ini Seperti biasanya para santri mengutip sampah dan membersihkan mesjid di temani oleh Ahmad sebagai penanggung jawab para santri.
Ahmad : Kutip sampahnya, jangan hanya dilihat……
Ema : Yaelah ustazd,,,, kenapa ga ustadz aja yang kutip itu kan di depan ustadz….
Indah : Udah Ema,,,knpa harus melawan sih kan cukup diambil saja….permisi Ustadz.
Ahmad : iya,,,, (Dengan tatapan kagum)
Ahmad memang sudah lama menyukai Indah yang tak lain adalah Santriwati di pesantren tempatnya mengajar.
Setelah selesai mengutip sampah Ahmad duduk didepan masjid Bersama seorang Santri Bernama Agam
Ahmad : Gam, Indah itu anak mana sih?
Agam : Indah itu anak sepupunya ummi Ustadz, kenapa ustadz?
Ahmad : gapapa sih Ustadz Cuman nanya aja.
Agam : Oooo iya ustadz, tapi maaf ni ya ustadz apa ustadz suka sama Indah?
Ahmad : Tidak.
3. Cara Yang Salah
Makin hari, Rasa cinta serta kekaguman Ahmad kepada indah semakin memuncak di tambah lagi sekarang dia mengajar dikelas Indah.
Bagian 1 Tak sengaja bertemu
Ahmad : Assalamualaikum Indah, Zahra….
Indah : Waalaikumussalam Ustadz yaallah Indah kira siapa tadi….
Ahmad : Yasudah Ustadz duluan ya Indah, Zahra…..
Indah : Iya Ustadz……
Zahra : Iya ustadz……
Ahmad pun pergi meninggalkan Indah dan Zahra, Indah tetap belum menyadari bahwa Ahmad menyukainya, berbeda dengan Zahra yang merasa aneh dengan sikap Ahmad.
Zahra : Ndah…Kamu tidak peka atau pura-pura tidak peka sih?
Indah : Ha..maksudnya ra?
Zahra : Ustadz Ahmad itu kayaknya suka sama kamu…
Indah : Ah mana mungkin ra, kamu jangan ngadi-ngadi.
Zahra : Iya lo ndah tatapannya itu kalo liat kamu tu beda, tapi kalo emang benar apa salahnya kan ustadz Ahmad Ganteng plus paham agama, paket komplit buat dijadikan suami.
Indah : Udah ah ra, kenapa bahas itu sih kita cepetan kemesjid aja udah azan tu. (Indah dan Zahra pun bergegas kemesjid untuk menunaikan sholat magrib berjamaah.)
Bagian 2 Didalam Mesjid
Seperti biasa setelah sholat magrib mereka mengaji Bersama dan disusul dengan nasehat yang disampaikan para ustadz-ustadz secara bergiliran setiap malamnya, malam ini tepat giliran Ahmad.
Ahmad : Ustadz melihat banyak dari santri dan santriwati yang tidak sholat secara berjamaah, kalian dititipkan disini bukan buat jadi preman besar yang jagonya hanya dikandang, tapi kalian dididik dan dibina agar kalian jadi orang, kalo setelah ini kalian masih berulah lagi saya angkat tangan ngurus kalian dan kalian akan saya serahkan ke Abah untuk di Proses. (nasehat Ahmad kepada para santri dan Santriwati)
Bagian 3 Bertemu Kembali
Setelah mendengar nasihat dari Ahmad para santri dan santriwati pun keluar dari masjid mereka pun keluar dari masjid, Indah pun Kembali bertemu dengan Ahmad tanpa disengaja di aula dekat masjid.
Ahmad : Indah….
Indah : iya ustadz kenapa ya?...
Ahmad : Indah pas perpisahan mau dikasih apa?
Indah : maksudnya ustadz?
Ahmad : iyaaaa menurut ustadz Indah anak yang rajin dan pantas diberi hadiah…
Indah : ooo gitu ya ustadz indah ngikut aja ustadz terserah ustadz mau ngasih apa….
Ahmad : oke Indah ustadz permisi ya…assalamualaikum
Indah : Waalaikumussalam
Indah mulai merasa bahwa ada yang berbeda ketika dia berada didekat Ahmad, jantungnya seakan berdetak lebih kencang dari sebelumnya, bahkan detak itu tak kunjung hilang ketika Ahmad beranjak meninggalkannya.
4. Malam Keakraban
Bagian 1 Persiapan Makrab
Malam ini adalah malam terakhir Indah menjadi santri, karena tepat besok pagi Indah dan teman- teman angkatannya akan meninggalkan Pondok Pesantren tersebut.
Ahmad : Bagaimana ustadz persiapannya?, santri untuk hadroh sudah hadir?
Ustadz Izam : sudah Ustadz, aman dan terkendali. Kita mulai saja acaranya?
Ahmad : iya kita mulai saja, lebih cepat lebih baik, agar anak-anak punya waktu cukup buat beristirahat.
Ustadz Izam : Oke Ustadz…
Acara pun dimulai, penampilan pun ditampilkan satu persatu hingga acara selesai, setelah acara selesai para santri dikumpulkan dan bermuhasabah diri Bersama-sama.
Bagian 2 Menyatakan Perasaan
Zahra : Sdih banget ndah….kita akan meninggalkan pondok pesantren ini…
Indah : iya ra, sedih banget dan berat banget rasanya meninggalkan pesantren ini.
Tiba-tiba Ahmad datang menghampiri mereka berdua
Ahmad : kalian belum Tidur?
Indah dan Zahra : Belum stadz (serentak)
Ahmad : Zahra…Boleh gak ustazd ngomong sebentar dengan Indah?
Zahra : Boleh stadz……
Ahmad : Makasih banyak ya
Zahra pun meninggalkan Indah dan Ahmad di aula tersebut
Indah : Ada apa Ustadz?
Ahmad : Maaf ya Indah jika saya lancing, tapi saya takut terlambat indah setelah tamat saya ingin melamar dan mengajak mu berumah tangga…..apa indah siap?
Indah : Maaf Ustadz silakan tanya Abi…dia lebih berhak atas Indah assalamualaikum
Indah pun bergegas pergi meninggalkan Ahmad, dengan tersenyum dan jantung yang berdetak kencang
Indah : Ya allah ini beneran aku di ajak nikah sama Ustadz ku sendiri. (ucap Indah dalam hati)
Bagian 3 Hari Perpisahan paling berkesan
Hari ini para santri dan santriwati yang akan di wisuda menegankan pakaian yang indah, laki-laki dengan Jubahnya dan perempuan dengan abayanya.
Ummi Indah : Indah Umi duduk Dimana?
Indah : umi sini dekat indah aja kebetulan kosonG, Umi kesini sama siapa?
Umi Indah : Sama kak Diah…
Indah : Kak Diah?....apa dia sudah pulang dari jawa?
Diah : sudah dong adek…( Diah datang tiba-tiba dan memluk Indah dari belakang)
Indah : sekarang pakai niqob ni ceritanya?,,,,,,Maasyaallah sekaliii sih kakak ku…
Diah : Alhamdullilah dek…kangen bangettt….
Acara perpisahan pun dimulai rangkaian demi rangkaian acara berjalan dengan lancar sampai tiba saatnya perpisahan Bersama para ustadz- dan ustazah.
Kak Diah tiba-tiba pulang lebih dulu karena ada urusan, dan Indah di temani umi untuk berpamitan kepada para Ustadz dan Ustadzah.
Tibalah giliran Indah berpamitan kepada Ahmad tanpa bersalaman dan bersentuhan
Indah : Ustadz Ahmad..Indah mau berterimakasih sekali kepada Ustadz atas ilmu yang ustazd berikan kepada kami.
Ahmad : Sama-sama indah..Indah ini ustadz ada hadiah buat kamu mohon diterima ya...
Indah : terimakasih ustadz….
Umi Indah : Terimakasih ustadz sudah merawat anak kami
Ahmad : Sama-sama Umi
Indah dan Umi : Assalamualaikum
Ahmad : Waalaikumussalam
Umi dan Indah meninggalkan Ahmad dan menuju ke Asrama untuk menyiapkan persiapan indah untuk pulang kerumah
Umi Indah : Umi lihat Agak sedikit berbeda pandangan Ustadz Ahmad kepada mu nak..
Indah : Perasaan Umi aja itu
Bagian 6 Sampai dirumah
Indah dan umi telah sampai di rumah, Indah segera masuk kekamar untuk beristirahat dan merasa penasaran denga isi kado yang diberikan Ahmad
Indah : Apaya isinya, maasyaallah indah sekali gamisnya…
Tak…..( ada sesuatu yang jatuh)
Indah : ada surat nya
Didalam surat itu terdapat nomer hp Ahmad, hal ini dilakukan untuk memudahkan berkomunikasi
Tok..tok…tok..( bunyi ketukan pintu)
Indah : masuk Umi
Diah : Bukan umi dek…tapi kakak..
Indah : ooo kakak, kirain umi
Diah : adek kudapat kado ternyata,,,, kata umi itu dari ustadz ganteng itu
Didalam kamar itru mereka pun saling curhat satu sama lain,,,Indah pun bercerita tentang lamaran Ahmad kepada Diah
Diah : Ahmad apa jangan-jangan (dalam hati)
Indah : kak kok melamun
Diah : enggak dek,gapapa
5. Pertemuan Tak Terduga
Bagian 1 Kerumah Indah
Hari ini adalah hari Dimana Ahmad akan datang kerumah Indah untuk melamar indah Ahmad tak datang sendiri melainkan dengan Abah dan Umi pemilik Pondok tempatnya mengajar
Umi Indah : Silakan Masuk
Abah : terimakasih banyak….ayo kita masuk
Abi Indah : Ada apa maksud tujuan kemari adinda ku?
Abah : begini kanda,ini ada ponakan saya yang tertarik dengan putri kanda
Abi Indah : Putri yang mana, putri saya ada dua
Abah : putri kedua kanda…yaitu Indah
Diah : Maaf permisi ini minumnya…..(deg…jantung Diah seakan berhenti berdetak setelah melihat Ahmad mengingatkan nya pada kejadian 3 tahun lalu saat dia masih modok di Jawa)
Ahmad : Terimakasih ( ahmad tak mengenali Diah,,Karena Sekarang menggunakan Niqob)
Diah pun lari kekamar dan menangis sejadi-jadinya
Diah : Kenapa Harus Bertemu lagi sih, kenapa harus dia yang ingin melamar Indah….ya allah aku Ikhlas jika adikku harus menikah lebih dulu dari pada aku tetapi kenapa dengan laki-laki brengsek itu…aku gak Ikhlas ya allah…tapi aku harus apa?..apa yang harus aku katakana kepada abi, umi dan Indah….( raungnya didalam kamar)
Sedangkan Diruang tamu masih membahas tentang Indah dan Ahmad
Abi Indah : bagaimana ya…sebenarnya kami itu punya rencana kalo Indah akan Ke Turki untuk melanjutkan studi S-1 nya..Tetaoi jika lelaki baik seperti nak Ahmad ini yang melamar siapa yang akan menolak….
Ahmad : Jadi abi menerima lamaran Ahmad?
Abi Indah : insyaallah kalo kamu yang merawat anak abi…abi yakin dan percaya
Abah, Umi dan Ahmad pun pergi meninggalkan rumah Indah dengan perasaan gembira, sementara Indah menghapirin Diah Kekamarnya
Indah : Asslamualaikum kak
Diah : Waalaikumussalam ( sambil mengusap air matanya)
Indah : kakak kenapa nangis? Kak cerita sama Indah
Diah : Kamu mau menikah dengan dia dek? Kamu yakin, seumur hidup itu lama dek dan kamu masih muda….
Mendengar jawaban Diah, Indah merasa bahwa Diah menyukaiAhmad dan ingin menghancurkan Rencana pernikahannya dengan Ahmad
Indah : Kenapa nanya seperti itu kak, kakak suka sama dia? Kakak maunya kakak yang nikah sama dia? Kakak emang egois,aku benci sama kakak.
Indah pergi meninggalkan Diah, dan Diah merasa makin bersedih karena kesalah pahamaan yang di rasakan indah
Bagian 2 merencankan pertemuan dengan Ahmad
Diah merasa bahwa dia tidak bisa memendam ini semua lagi, tetapi dia juga tidak bisa berkata kepada siapa pun dan diapun mengajak Ahmad untuk bertemu.
Awal mula pertemuan Ahmad tak mengetahui siapa sebenarnya kakak nya Indah
Diah : Ahmad,,,,kamu beneran tidak mengenali saya?
Ahmad : kamu kakaknya Indah…mau apa bertemu saya?
Diah membuka Niqobnya dihadapan Ahmad
Diah : kalo sekarang kamu kenal siapa saya?
Ahmad : Diah…kamuuuu…kakaaa
Diah : Iya aku kakak nya Indah (memotong pembicaraan Ahmad)…aku udah berusaha ngubur dalam-dalam semuanya…dan sekarang kamu menggangu adik ku
Ahmad : aku gak tau kalo Indah adik mu, dan aku serius mencintai Indah,,,aku sudah berubah Diah..
Diah : Apa dengan kamu berubah bisa mengembalikan kehormatan ku yang kamu renggut waktu dulu?
Ahmad : Cukup Diah, aku mohon sama kamu….aku saying sama Indah dan kamu tolong jangan ceritan kepada indah.
Indah tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua, dengan sangat marah
Indah : ternyata benarkan kalian ada hubungan dibelakang ku…aku bodoh bisa percaya sama kalian bedua
Ahmad : Indah…
Diah : Ini gak seperti yang kamu lihat dek…
Indah pergi meninggalkan mereka dan Disusul dengan Diah yang yang mengejar Indah…..
Bagian 3 Penjelasan dan kejujuran
Setelah kejadian kemarin Indah tak ingin bertemu dengan Diah sama sekali…
Diah : Umi…..Diah mau cerita yang sebenarnya,,,,
Umi Indah : iya saying, kakak mau cerita apa…
Diah : Kalo Diah bilang diah gak bisa jaga kehormatan Diah umi percaya gak?
Umi Indah : (terdiam)….maksud kakak
Diah : umii heeeeeehehheh (menangis dan memeluk Umi)
Umi Indah : Kakak cerita sama umi nak apa yang terjadi..cerita nak saying
Diah : Umi 3 Tahun lalu dia diperkosa oleh Ahamad dan teman-temannya di pesantren….awalmulanya dia selalu mengintip Diah Umi sampai suatu ketika dia Merenggut Kehormatan Diah Bersama 3 orang temannya umi dia tega umi, itu makanya Diah gak setujui kalo Indah sama Ahmad, tapi Indah mengira Diah mau merebut Ahmad Umi…..
Umi Indah menangis sejadi-jadinya, dan diam-diam ternyata Indah mendengarkan cerita Itu Indah pun memeluk Kakaknya dan meminta maaf atas semua tuduhannya yang tidak baik itu.
6. Terbongkar Semua Kedok Dibalik kata “Alim”
Bagian 1 di tangkap
Ternyata Ahmad jauh diluar ekspektasi siapapun, bahkan diluar ekspektasi Abah dan seluruh pengurus pesantren, selama ini ternyata Ahmad sudah sering sekali memperkosa para santri dan mengancamnya namun tidak sada satupun yang berani menggungkapkan. Berkat laporan salah satu santriwati dan dibantu oleh Diah dan Indah akhirnya Akhmad berhasil ditangkap.
Polisi : saudar Ahmad…anda kami tangkap atas dasar pelecehan terhadap anak dibawah umur…
Ahmad : Maksudnya apa pak?
Diah : Sudahlah,,,,sudah banyak korban mu…dan kamu tidak akan pernah berubah…kamu merantau kesini hanya untuk menutup kedokmu..
Ahmad : Lihat saja setelah ini apa pembalasan ku….(gumam ahmad sambil dibawa polisi menggunakan mobil)
Ahmad pun divonis 15 tahun penjara dan denda sebesar 100 juta
Bagian 2 berangkat keTurki
Diah : barang mu sudah siap dek?
Indah : Sudah dong kak
Diah : Umi, Abi Ridhoi kami menuntut Ilmu di Negeri orang ya
Indah : Doakan kami sealalu ya
Umi Dan Abi : Pati nak….hati-hati ya
SELESAI
Nama Penulis : Lita Syahrini
Program Studi : Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Dosen Pengampu : Nuratika, S.Hum.,M.Pd
Dari alur cerita, ini menurut saya sudah cukup menarik. Tokoh yang diceritakan juga tidak secara gamblang ditunjukkan perilaku aslinya. Temanya bagus, settingnya juga cukup jelas, dan menurut saya semuanya sudah cukup bagus
BalasHapusMenurut saya cerita atau naskah skenario ini sangat menarik,karena jika hanya membacanya sekilas kita tidak tau apa maksud dari ceritanya sehingga kita penasaran ingin membacanya,agar tau yg dimaksud judulnya itu "salah" dalam artian apa.
BalasHapusEndingnya dalam cerita ini menurut saya sedikit tergantung,sehingga membuat penasaran menggunakan part selanjutnya.
BalasHapusDari dialog dibatas menceritakan perjalanan seorang pemuda bernama Ahmad yang merantau ke pesantren milik Abah, pamannya. Cerita berkembang dari awal kepindahan Ahmad ke pesantren hingga konfliknya dengan para santri, terutama dengan seorang santriwati bernama Indah, yang kemudian menjadi pusat kisah cinta yang kompleks. Pada akhirnya, terungkap bahwa Ahmad memiliki sejarah kelam terkait terbuka, yang menyebabkan dia ditangkap dan dihukum, sementara Indah dan kakaknya, Diah melakukan .
Menurut saya, cerita ini cukup menarik yang mana,Ahmad sebagai santri lulusan pondok yang mengajar di pesantren menyukai santriwatinya yang bernama indah,tetapi Ahmad bukan santri alim,dia pergi mengajar di pesantren hanya untuk menutupi keburukannya,Namun ending dalam cerita ini masih kurang membuat pembaca penasaran.
BalasHapusMenurut saya naskah ini bagus karena memiliki potensi untuk menggambarkan tema cinta dan tradisi dalam masyarakat, tetapi perlu dikembangkan lebih lanjut untuk menambah kedalaman karakter dan konflik emosional.
BalasHapusNaskah ini sangat menarik dan tidak bisa di tebak oleh pembaca, karna penulis menggunakan alur mundur saya rasa ini sangkat bagua jika di film kan
BalasHapusCerita nya sudah bagus, dan membuat pembaca nya tidak bisa menerka akhir dari cerita karena alur nya maju mundur
BalasHapusPada skenario ini sudah bagus .tanda baca nya juga sudah bagus ,tapi lrbih di perdalam kan lagi rasa penasara untuk pembaca nya
BalasHapusUntuk sifat seharusnya tidak di tampilkan dan baiknya untuk sifat itu di tunjukkan pada dialog nya ,alur nya maju mundur dan sulit di tebak
BalasHapusMenurut saya Ahmad sebagai tokoh utama awalnya di gambar kan sebagai pemuda yg alim dan saleh akan tetapi,transformasi dari kesan baik kejahat agak sedikit tegesa alangkah lebih baik nya jika dari awal sudah di nampak kan sifat asli si Ahmad
BalasHapusCerita ini mengandung tema yang menarik dengan karakter yang beragam. Alur maju mundur yang di gunakan menambah kelebihan yang membuat semakin menarik
BalasHapusMenurut saya naskah ini sangat menarik tuk di baca.naskah ini mempunyai plot twist yang menarik, dialognya juga sudah cukup jelas dengan tanda baca yang digunakan. dan untuk ending saya merasa kurang puas karena saya penasaran bagaimana kehidupan Diah dan indah. Dan Endingnya dalam cerita ini menurut saya sedikit tergantung,sehingga membuat penasaran dengan part selanjutnya. Dan yang perlu di kembangkan karakter tokoh dan konflik emosionalnya perlu di dalami
BalasHapusMenurut saya naskah ini bagus sangat mewakili keadaan yang terjadi saat ini banyaknya manusia yang keliatan alim ternyata Sifat aslinya sangat buruk, cerita ini juga mempunyai plot twist di mana kakaknya indah juga menjadi korban Ahmad.
BalasHapusNaskah diatas menarik dilihat dari cara penyampaian yang berupa alur, tema, sinopsis dan penokohan nya sudah dijelaskan dengan baik sehingga memudahkan pembaca memahami jalan ceritanya. Dalam penyampaian endingnya sangat tidak terduga dimana seorang tokoh protagonis dalam cerita dapat berubah menjadi tokoh antagonis dibalik sifat baiknya. Cerita ini dapat dibaca dikalangan remaja yang dapat memberikan pelajaran tentang pentingnya memiliki karakter yang baik.
BalasHapus