Strategi Mengambil Simpati Warga Kota Tangerang Pada Pilkada 2024
Strategi Mengambil Simpati Warga Kota Tangerang Pada Pilkada 2024
Pada Dinamika kontestasi Pilkada Kota Tangerang 2024, yang diwarnai oleh beragam strategi kampanye dari masing-masing pasangan calon. Ketiga pasangan calon, yakni Faldo-Fadhlin, Amarullah-Mudfijar, dan Sachrudin-Maryono, menghadirkan pendekatan berbeda saat merebut hati warga. Hasil akhirnya, pasangan Sachrudin-Maryono unggul dengan 51,35% suara, menegaskan efektivitas strategi kampanye tatap muka yang mereka andalkan.
Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro
Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia atau yang lebih di kenal KedaiKOPI telah menuntaskan perhitungan cepat atau quick count kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Kota Tangerang 2024.
Hasilnya Calon Wali Kota Tangerang dan Wakil Wali Kota Tangerang, pasangan Sachrudin dan Maryono Hasan menduduki posisi teratas dengan raihan suara 51,35 persen.
Calon kepala daerah Kota Tangerang dengan nomor urut tiga itu berhasil unggul dari dua kandidat lainnya, yaitu Faldo Maldini dan Fadhlin Akbar, serta Ahmad Amarullah dan Bonnie Mufidjar.
Pasangan calon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yaitu pasangan Faldo-Fadhlin berada di urutan kedua dengan raihan 33,33 persen suara.
Sementara itu pasangan calon Amarullah dan Bonnie hanya memperoleh angka 15,32 persen suara masyarakat Kota Tangerang.
Dalam hitungan cepat tersebut suara yang masuk sudah seluruhnya alias 100 persen, dengan presentase Margin of Error hanya di kisaran angka 1 persen.
Dari 13 kecamatan se-Kota Tangerang, pasangan yang menggagas program 3 M atau Gampang Kerja, Gampang Sembako dan Gampang Sekolah itu hanya terkalahkan di kecamatan Cibodas dengan raihan angka 41,14 persen.
Namun di 12 kecamatan lainnya di Kota Tangerang, pasangan berjuluk SAMA (Sachrudin-Maryono) memenangkan persaingan dengan perolehan terendah 44,75 persen dan angka tertinggi mencapai 59,64 persen.
Atas keberhasilannya memenangkan Pilkada 2024 tersebut, Sachrudin menyampaikan rasa syukurnya.
"Alhamdulillah hasil quick count atau perhitungan cepat dari KedaiKOPI sudah final hari ini dan kami pasangan Sachrudin dan Maryono mendapat nilai tertinggi sampai ke angka 51 persen," ujar Sachrudin kepada TribunTangerang.com, Jumat (29/11/2024).
A. Pendekatan Teknologi vs Tradisional
Faldo-Fadhlin memanfaatkan teknologi AI untuk memetakan kekuatan politik, menyusun strategi kampanye, dan menarik pemilih muda yang akrab dengan media sosial. Strategi ini mencerminkan adaptasi terhadap perkembangan zaman, tetapi hasilnya menunjukkan bahwa teknologi belum sepenuhnya mampu menggantikan sentuhan langsung. Walau berhasil meraih 33,33% suara, mereka kalah dari pasangan Sachrudin-Maryono yang mengandalkan pendekatan tradisional melalui kampanye door-to-door.
B. Jaringan Sosial ala Amarullah
Sementara itu, pasangan Amarullah-Mudfijar fokus pada pembentukan jaringan sosial berbasis komunitas, seperti Jakadamar dan Sahabat Bang Uwoh. Pendekatan ini menarik karena menunjukkan adanya inisiatif akar rumput, tetapi kurang mampu menjangkau khalayak yang lebih luas, terlihat dari perolehan suara mereka yang hanya 15,32%.
C. Kekuatan Kampanye Tatap Muka
Kemenangan Sachrudin-Maryono menunjukkan bahwa investasi sosial selama 10 tahun terakhir, ditambah strategi door-to-door, masih relevan dan sangat efektif. Pendekatan ini membangun kepercayaan publik karena memungkinkan masyarakat berinteraksi langsung dengan calon pemimpin mereka. Di sisi lain, hasil ini juga menjadi pengingat bahwa teknologi canggih seperti AI belum mampu sepenuhnya menjembatani kebutuhan emosional masyarakat yang lebih nyaman dengan pendekatan personal.
D. Dominasi Generasi Muda yang Belum Maksimal
Meskipun milenial dan Gen Z mendominasi pemilih, hasil Pilkada Kota Tangerang menunjukkan bahwa partisipasi mereka belum optimal. Hal ini menjadi tantangan bagi pasangan seperti Faldo-Fadhlin yang memanfaatkan media sosial untuk menarik pemilih muda. Ke depan, perlu ada pendekatan yang lebih holistik untuk mengajak generasi muda agar lebih aktif berpartisipasi, baik dalam kampanye maupun proses pemilu.
Kemenangan Sachrudin-Maryono membuktikan bahwa strategi tradisional yang mengutamakan sentuhan langsung dan rekam jejak kuat masih menjadi daya tarik utama bagi masyarakat Kota Tangerang. Namun, dengan meningkatnya peran teknologi dan dominasi pemilih muda, pasangan calon di masa depan perlu memadukan teknologi dengan pendekatan humanis agar bisa menciptakan strategi yang lebih komprehensif dan inklusif. Pilkada Kota Tangerang 2024 memberikan pelajaran penting tentang pentingnya keseimbangan antara inovasi teknologi dan pendekatan tradisional dalam politik.
Mata Kuliah : Pendidikan Politik. Dosen Pengampu : Dr. Herdi Wisman Jaya
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Pamulang
Editor : Nuratika
Posting Komentar untuk "Strategi Mengambil Simpati Warga Kota Tangerang Pada Pilkada 2024"
Silahkan tinggalkan komentar untuk respon atau pertanyaan, kami akan balas secepat mungkin.