Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Dampak Pernikahan Pada Usia Dini

  

Sumber gambar https://images.app.goo.gl/B5zrD5StLu9Bo2tw5

 

Pernikahan pada usia dini merupakan pernikahan yang dilakukan oleh anak laki-laki dan perempuan yang masih labil dan dikategorikan anak-anak. Dimana mereka belum ada kesiapan, baik dari segi kesiapan fisik, mental, sosial maupun ekonomi.

Zaman sekarang banyak yang terjadi pernikahan dini dikalangan remaja mulai dari usia 15-18 tahun. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah pergaulan bebas. Maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja, dapat menyebabkan hal-hal yang sangat merugikan terutama pada anak perempuan. Seperti terjadinya kehamilan, nah hal ini menjadi salah satu pemicu terjadinya pernikahan dini yang di dasari keterpaksaan untuk melakukan pernikahan.

Pada umumnya pernikahan usia dini ini, sangat jarang sekali ditemui pasangan muda yang berhasil mengontrol masalah-masalah yang muncul dalam rumah tangga mereka. Namun pada kenyataannya kebanyakan pernikahan dini tidak bisa menjalankan rumah tangga nya dengan baik. Mungkin karena usia yang terpaut masih dibawah umur, mereka tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam rumah tangga mereka.

Beberapa dampak yang terjadi pada usia dini :

·       Stres dan Depresi

Stres dan depresi pernikahan pada usia dini dapat menyebabkan gangguan,hubungan antara pasangan.terutama dalam hal tanggung jawab sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah.dalam kondisi usia yang masih muda jarang sekali mendapatkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dikarenakan fisik yang belum kuat untuk bekerja dan kurangnya pengalaman.

·       Kematian ibu dan bayi

Pasangan yang menikah dini mungkin tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang kesehatan reproduksi. Contoh nya seperti kurangnya pengetahuan dan cara mencegah kehamilan,kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, dan kurangnya pengetahuan tentang cara merawat bayi ibu hamil muda masih sangat rentan terhadap masalah kesehatan dikarenakan fisiknya yang masih belia belum mampu mengandung janin,yang dapat menghadapi berbagai risiko bahkan kematian.

Angka kematian ibu di Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2020,sedangkan Angka kematian bayi mencapai 49 per 1000 kelahiran hidup,pada tahun 2006.

·       Terisolasi secara sosial

Pasangan yang menikah dini sering kali mengalami isolasi sosial.fenomena umum yang terjadi, terutama pada anak Perempuan.perempuan yang menikah dini sering mengalami keterbatasan dalam berinteraksi maupun komunikasi dengan teman sebayanya. Hal ini dapat membuat seseorang merasa kesepian bahkan di asingkan bahkan dapat memicu stres dan depresi. rumah tangga pada usia dini kebanyakan terjadi batasan atau larangan yang dibuat oleh suami kepada istrinya dimana ia tidak memperbolehkan istrinya bermain dengan teman sebayanya dan dituntut hanya diam dirumah, mengerjakan pekerjaan rumah,atau pun mengurus anak di rumah ini dikarenakan sang istri sudah mempunyai tanggung jawab atas keluarga atau pun suaminya.namun, keterbatasan tersebut bisa saja membuat perempuan tidak nyaman dan mengalami stres dan depresi.

·       Terjadi KDRT

Pada umumnya KDRT sering terjadi pada perempuan yang menikah dini dan memiliki risiko yang lebih tinggi. Sebab, usia yang masih sangat belia untuk membina hubungan rumah tangga kerap kali membuat pasangan masih belum dapat berpikir secara logis dan dewasa. terjadi nya KDRT dapat dipicu oleh beberapa faktor contohnya seperti Ekonomi yang rendah akan menimbulkan suatu permasalahan dikarenakan perempuan yang menuntut akan biaya hidup dan kebutuhan lainnya, sedangkan yang laki-laki belum bisa memenuhi kebutuhan yang dimintanya.keadaan tersebut akan memicu emosi anak yang belum stabil membuat mereka sangat mudah terbawa emosi, ego, dan amarah. Akhirnya, permasalahan-permasalahan  yang muncul dalam rumah tangga bukan mendapat solusi dan penyelesaian secara baik-baik melalui diskusi dan komunikasi, melainkan lebih sering menggunakan kekerasan.

·       Mengalami kecanduan

Pada dasarnya kecanduan-kecanduan ini terjadi pada anak laki-laki, entah itu kecanduan alkohol, judi,merokok bahkan narkoba sekalipun mungkin karena ia belum mampu memenuhi kebutuhan primer,dan sekunder nya.hal ini akan lebih mudah mendorong dirinya untuk mencoba seperti memakai narkoba maupun minum alkohol bagi mereka hal itu dapat mengurangi stres dan beban fikiran yang memang seharusnya belum menjadi tanggungannya mereka juga bisa melakukan hal tersebut berulang kali sampai menjadi ketergantungan. Selain itu, remaja memang masih belum mengetahui dengan baik bagaimana cara yang tepat dan sehat untuk mencari solusi atau mengekspresikan emosi ketika sedang mengalami stres akibat permasalahan dalam rumah tangga.

Menikah bukan menjadi perkara yang sederhana dan mudah seperti kita lihat pada umumnya. Setiap pasangan perlu matang secara fisik, emosi, mental, maupun ekonomi. Inilah alasannya mengapa pernikahan dini seharusnya tidak dilakukan, karena banyak risiko-risiko yang di hadapi oleh pasangan mereka yang seharusnya masih dituntut untuk belajar dan mencari berbagai pengalaman malah menanggung beban yang seharusnya tidak mereka tanggung pernikahan yang sudah bisa dikatakan dewasa saja bisa mengalami berbagai rintangan bahkan mengalami perceraian apalagi pernikahan yang terjadi pada anak usia muda yang pemikiran nya masih labil dan belum bisa mengendalikan emosi. (Nesa Apnesia, Mahasiswa PBSI  Universitas Rokania. Dosen Pengampu:Dr.Rita Arianti, M.Pd)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar untuk "Dampak Pernikahan Pada Usia Dini"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.