Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mahasiswa Berkarakter Toxic, Fase yang Agak “Gelap”

Karakter buruk mahasiswa yang merasa terlalu sibuk dan penting

1. Tidak Bisa Mengatur Prioritas

Fokus ke organisasi, tapi akademik malah keteteran.
Padahal tanggung jawab utama sebagai mahasiswa tetap kuliah dan lulus.

2. Menghindari Tanggung Jawab Akademik

Sengaja “menyibukkan diri” biar gak merasa bersalah karena belum progress skripsi.
Padahal tahu-tahu semester nambah terus.

3. Overconfidence / Merasa Terlalu Sibuk dan Penting

Kadang ada yang merasa jadi pengurus besar, terus merasa skripsi bisa dikejar nanti aja — ini jebakan.
Mentalitas “saya sibuk, jadi wajar kalau telat” jadi alasan pembenaran.

4. Tidak Konsisten dan Tidak Disiplin

Janji mau bimbingan minggu depan, tapi dilanggar sendiri.
Bikin jadwal tapi gak dijalanin.

5. Suka Menunda (Prokrastinasi Berkedok Sibuk)

Bilangnya sibuk rapat, sibuk acara, padahal cuma gak mood ngerjain skripsi.

6. Kurang Tanggung Jawab Jangka Panjang

Lebih mementingkan hasil jangka pendek (sukses acara, jabatan organisasi) daripada jangka panjang (kelulusan, karier setelah kuliah).

 

Berikut beberapa karakter toxic yang bisa muncul dari mahasiswa tipe udah lalai, gak merasa bersalah, malah manipulatif. Nah! Ini udah masuk ke fase yang agak “gelap” nih!


😶‍🌫️ 1. Tidak Ada Rasa Tanggung Jawab (Irresponsible)

Gak bimbingan berbulan-bulan, tapi santai aja.
Anggap tugas akhir itu "nanti juga bisa selesai" tanpa usaha yang konsisten.


🧠 2. Manipulatif

Pandai membuat alasan dramatis atau teknis supaya dosen pembimbing atau teman merasa kasihan:

  • “Laptop rusak.”

  • “Ada masalah keluarga.”

  • “Lagi sibuk banget ngurus acara besar, ini tanggung jawab moral saya, Pak/Bu…”

Tapi alasan ini diputar terus padahal sebenarnya dia tidak berusaha menyelesaikan tugas akhir secara aktif.


🙅‍♂️ 3. Mental Playing Victim

Selalu menyalahkan hal eksternal: dosen susah ditemui, jadwal padat, tidak dapat bimbingan yang jelas, dll.
Padahal dirinya sendiri yang menghindar.


🤷‍♀️ 4. Kurang Rasa Malu Akademik

Tidak ada rasa bersalah telat lulus.
Malah bisa dengan bangga bilang:
“Santai aja, yang penting aktif dulu. Skripsi bisa nyusul.”


🧩 5. Toxic Positivity atau Delusi Produktif

Merasa dirinya “produktif” karena sibuk di organisasi, padahal tanggung jawab utama di kampus gak dijalankan. Bisa juga bawa narasi “semua ada waktunya,” padahal gak ngapa-ngapain soal tugas akhir.


😵‍💫 6. Menular ke Orang Lain

Kadang pengaruhnya buruk ke teman:
“Ngapain buru-buru skripsi, kita masih muda. Nikmatin dulu.”
Jadi, dia bukan cuma gagal prioritas, tapi ngajak orang lain ikut rebahan akademik bareng


🛑 Akhirnya?

Dosen jadi malas bimbing, teman jadi capek bantuin, dan mahasiswa ini makin susah keluar dari lingkaran nyaman-nya sendiri.

 

Karakter buruk ini bisa berubah kalau si mahasiswa mulai sadar dan mau mengatur ulang prioritasnya. Organisasi itu bisa jadi aset, asal gak bikin akademik jadi korban. 



Posting Komentar untuk "Mahasiswa Berkarakter Toxic, Fase yang Agak “Gelap”"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.