Wisuda, Lulus, Kerja, atau Sekolah Lanjut — Semua Dimulai Dari Berani Bimbingan

 "Fenomena Mahasiswa Malas Bimbingan: Skripsi Nggak Jalan, Dosen pun Pusing"

Skripsi. Kata yang bisa bikin mahasiswa semester akhir mendadak pengen jadi petani lele. Salah satu momok terbesar bukan cuma nulis bab per bab, tapi juga… bimbingan. Fenomena mahasiswa ghosting dosen pembimbing makin marak, dan ujung-ujungnya bukan cuma tugas akhir yang mandek, tapi masa depan pun ikut delay.

Kenapa Banyak Mahasiswa Malas Bimbingan?

Ada beberapa alasan yang sering diutarakan mahasiswa — walaupun kadang lebih cocok disebut alibi:

• Takut dikritik:
  Banyak mahasiswa merasa ngeri duluan karena takut tulisannya “dihancurkan” oleh dosen. Padahal, kritik itu bagian dari proses perbaikan.

• Perfeksionis berlebihan:
  Nunggu naskah “sempurna” sebelum dibimbing justru bikin nggak gerak sama sekali. Ingat, bimbingan itu bukan presentasi akhir, tapi proses.

• Sibuk organisasi atau kerja sampingan:
  Aktivitas ini sah-sah aja, tapi kalau dijadikan alasan terus-menerus buat menghindari bimbingan, skripsi nggak bakal selesai juga.

• Kurang motivasi:
  Ada juga yang memang udah kehilangan semangat. Niat awal kuliah udah kabur entah ke mana. Apalagi kalau teman-teman udah pada wisuda duluan.

Dampaknya Gak Main-main

Menunda bimbingan bisa bikin kamu:

• Ketinggalan jadwal sidang

• Nambah semester (dan biaya!)

• Dosen keburu pensiun atau pindah jabatan

• Semakin kehilangan rasa percaya diri

Tips Mengalahkan Malas Bimbingan

Kalau kamu merasa relate, coba deh beberapa langkah ini:

• Jadwalkan bimbingan seperti janji penting lainnya. Anggap serius kayak ketemu HRD.

• Bimbingan walau belum sempurna. Biar dosen bantu arahkan dari awal.

• Temukan teman seperjuangan. Kadang saling dorong bisa bantu banget.

• Ingat tujuan akhir. Wisuda, lulus, kerja, atau sekolah lanjut — semua dimulai dari berani bimbingan.

Bimbingan skripsi bukan hal yang menakutkan. Yang menakutkan adalah lulus telat karena terlalu lama menunda. Jadi buat kamu yang masih mikir “nanti aja deh bimbingannya,” ingat: naskah bisa salah, tapi waktu nggak bisa di-revisi.

 

---